INTERNASIONAL

Ketua MIUMI Aceh Sayangkan Keterlibatan Presiden Chechnya dalam Invasi Rusia ke Ukraina

Jakarta (SI Online)-Ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Aceh, Dr. Muhammad Yusran Hadi, Lc., MA., menyayangkan keterlibatan pemimpin Cechnya, Ramzan Kadyrov, dalam invasi Rusia ke Ukraina.

Seperti luas diberitakan, Ramzan telah mengirimkan 12 ribu pasukan Cechnya untuk membantu Rusia melakukan invasi ke Ukraina.

“Tindakan Ramzam ini suatu kesalahan besar dan fatal. Dia telah memperparah konflik Rusia dan Ukraina menjadi lebih besar dan menyeret umat Islam Chechnya kepada konflik yang seharusnya bukan urusan mereka,” ungkap Ustaz Yusran Hadi dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 16 Maret 2022.

Anggota Ikatan Ulama dan Da’i Asia Tenggara ini menegaskan, invasi Rusia ke Ukraina merupakan akibat konflik kedua negara tersebut. Sehingga tidak sepatutnya tentara Muslim Cechnya terlibat dalam perang tersebut.

“Tindakan Ramzan ini justru merugikan umat Islam khususnya rakyat Chechnya. Perang ini hanya mengorbankan jiwa, harta, pikiran dan tenaga para tentara muslim Chechnya. Tidak ada kemaslahatan sama sekali. Justru banyak mudharatnya,” tegasnya.

Parahnya, lanjut doktor bidang Fiqh dan Ushul Fiqh pada International Islamic University Malaysia (IIUM) ini, pasukan Chechnya kemudian berperang dengan muslim Ukraina yang membela diri, keluarga dan tanah airnya dari serangan agresor Rusia.

“Maka siapa yang rugi? Tentu umat Islam. Umat Islam diadu domba oleh presiden Rusia Vladimir Putin,” katanya.

Ustaz Yusran Hadi melihat, tindakan Ramzan juga tidak memberikan kemaslahatan bagi umat Islam khususnya rakyat Chechnya. Ramzan membantu Rusia untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya, mengingat ia adalah anak angkat dan loyalis Putin. Dia dimanfaatkan oleh Putin untuk kepentingan Putin dan Rusia.

Terkait status perang tentara Chehcnya di Ukraina, dosen Fiqh dan Ushul Fiqh Pascasarjana UIN Ar-Raniry Aceh ini menyebut bila peperangan itu bukanlah jihad sehingga tidak memperoleh pahala. Jika mati, bukan mati syahid.

“Efeknya, tidak hanya korban jiwa, luka dan harta, namun juga akan muncul persoalan lain dalam masyarakat muslim seperti banyaknya janda, anak yatim dan sebagainya,” tambahnya.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button