Keunikan di Balik Bunyi Ghunnah, Quwwah dan Hams

Membaca kembali istilah-istilah tajwid lewat naskah lama ini membuat saya menyadari bahwa suara dalam bacaan Al-Qur’an tidak selalu harus dipahami secara teknis. Kadang, penjelasan yang sederhana, bahkan nyaris puitis, bisa membuka sudut pandang yang baru. Bahwa ghunnah bisa digambarkan seperti rintihan kijang yang kehilangan anaknya, quwwah sebagai kekuatan yang menahan napas, dan hams sebagai kelembutan yang mengalir tanpa tekanan semua itu menunjukkan bahwa suara punya rasa, bukan hanya bentuk.
Saya tidak sedang mencoba menawarkan cara belajar baru, atau mengganti pendekatan yang sudah ada. Esai ini hanyalah catatan kecil dari sebuah perjumpaan yang tak terduga yaitu perjumpaan dengan istilah-istilah yang selama ini saya kenal, tapi ternyata bisa saya dengar dengan cara yang lain. Terkadang, untuk memahami sesuatu yang sudah sangat akrab, kita hanya perlu melihatnya sekali lagi dari arah yang sedikit berbeda. []
Hana Prafajarini Amoer, Mahasiswi Jurusan Bahasa dan Sastra Arab, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.