OASE

Khusyu Shalat, Raih Keutamaan Kualitas Hidup

Untuk menjadi orang terbaik dan hidup ini dipenuhi rasa nikmat, maka mulailah dari shalat. Allah Ta’ala berfirman dalam Surat Thaha ayat 132:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْـَٔلُكَ رِزْقًا ۖ نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَٱلْعَٰقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ

“Dan perintahkanlah keluargamu untuk shalat dan bershabarlah dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu. Kamilah yang akan memberikan rezeki kepadamu. Dan, akibat (yang terbaik di akhirat) adalah bagi orang-orang yang bertakwa.”

Jadi, hidup di kota-kota metropolitan ini, jika tidak memperbanyak shalat, maka yang akan memperbudak adalah syahwat.

Jika shalat ditunda-tunda, shalat yang satu mendekati adzan shalat lain, dan tidak memprioritaskan awal waktu shalat; maka akan seperti itu pula kehidupan kita.

Yaitu, rezeki yang tertunda, urusan yang menggelisahkan, atau keluarga yang terbiasa malas-malasan. Sesungguhnya itu semua berhulu dari seringnya kita menunda shalat.

Sebaliknya, bila shalat sudah tertunaikan dan seluruh anggota keluarga disuruh mendirikan shalat, maka Allah tidak akan membebani urusan rezeki kepada kita.

Allah akan limpahkan tanpa harus menggadaikan waktu kita untuk shalat dan berdzikir kepada-Nya. Apalagi bila ditambah dengan zikir yang banyak, maka setiap pintu-pintu kebaikan akan dibukakan lebar-lebar untuk kita dan keluarga.

Sementara orang yang selalu mengeksploitasi hidupnya untuk bekerja, tetapi malas shalat dan mencari ilmu Allah, maka hidupnya akan menghadapi rasa lelah dan kecewa. Wajahnya muram. Hasil dari kerjanya tidak ada yang menguatkan dan menyehatkan badannya, dan tidak pula membahagiakan hatinya. Yang ada hanyalah kecewa yang akhirnya menjerumuskan pada maksiat.

Melabuhkan dirinya pada kehidupan yang tidak jelas, yang harga-harganya selangit, hingga akhirnya hasil kerja keras mereka tidak akan membuahkan apa-apa. Yang dirasakan hanyalah lingkaran setan kelelahan, kecewa, dan maksiat.

Lalu apa lagi yang dimaksud dengan menyia-nyiakan shalat? Yaitu tidak memahami apa yang dibaca di dalam shalat hingga yang bacaan shalat hanyalah seperti mantra yang dirapalkan. Padahal shalat adalah ibadah yang paling tinggi dan paling agung.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button