OASE

Khusyu Shalat, Raih Keutamaan Kualitas Hidup

Posisi kedua adalah ketika ruku’. Di posisi ini, kita akan benar-benar merasakan keagungan Allah Azza wa Jalla ada dan betapa rendahnya kita di hadapan-Nya.

Posisi ketiga adalah manakala kita sujud. Ini posisi yang paling tepat bagi kita untuk berdoa yang dipanjatkan dengan berulang-ulang.

Kemudian, cara untuk menghalau syahwat dalam diri kita adalah dengan memperbanyak berzikir.

Orang yang memperturutkan syahwat sesungguhnya tengah terperangkap dalam penjara keduniaan. Penyakit yang paling sulit disembuhkan adalah merasa “sudah”. Sudah merasa pintar, sudah merasa saleh karena telah banyak melakukan ibadah, dan sudah total beribadah, padahal tidak sama sekali.

Jika ingin berhenti dari syahwat maka banyaknya beristighfar. Maka akan terbuka pintu-pintu kebaikan. Pintu-pintu kebaikan itu berbeda untuk setiap orang.

Salah satu nikmat istighfar dibuktikan oleh Imam Ahmad Ibnu Hambal. Beliau seorang imama besar dan sangat sibuk.

Suatu hari beliau diundang untuk datang ke kampung seseorang. Entah kenapa, hati beliau tidak tenang. Namun, beliau tetap datang ke kampung tersebut. Imam Ahmad bin Hambal kemudian tiba di malam hari dan ingin menginap di masjid. Namun, dia diusir. Kemudian dia bertemu dengan seorang tukang roti yang mempersilahkan dia untuk tidur di rumahnya.

Imam Ahmad kemudian bertanya, “Saudaraku sepanjang perjalanan tadi, aku melihatmu tidak henti beristighfar. Maka, adakah hajat hidupmu yang belum diperkenankan Allah Ta’ala?” Tukang roti itu kemudian menjawab, “Wahai tamuku yang terhormat, sesungguhnya banyak sekali keinginanku yang telah dikabulkan Allah, kecuali satu hal yaitu aku ingin sekali bertemu dengan Imam Ahmad Ibnu Hambal. Namun, aku tidak tahu dimanakah aku dapat bertemu dengan beliau.”

Iman Ahmad sangat takjub dan menangis. Beliau berkata, “Istighfar-mu yang telah menyeret jiwaku untuk datang menemuimu.”

Inilah keutamaan istighfar dan berzikir mengingat Allah Ta’ala. Selain menjauhkan dari syahwat, juga mendatangkan perkenan atas doa-doa yang kita panjatkan kepada Allah Ta’ala.

Ini pula yang menjadi rahasia, mengapa perjuangan para pahlawan dan pejuang negeri ini senantiasa dalam perlindungan Allah Azza wa Jalla dan meraih banyak keajaiban pertolongan-Nya.[]

KH. Bachtiar Nasir, Pimpinan AQL Islamic Center, Jakarta.

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Artikel Terkait

Back to top button