NUIM HIDAYAT

Konsep Hidup Barat vs Islam

Barat, yang kebanyakan ateisme, atau tipis keyakinannya kepada Tuhan, menganggap bahwa hidup di dunia ini adalah segalanya. Hidup di dunia adalah akhir dari segalanya. Hidup di dunia adalah tempat untuk memuaskan segala kenikmatan ragawi. Hidup di dunia adalah mereguk sepuas-puasnya kenikmatan dunia.

Maka mereka mengerahkan segala akal dan jiwa mereka untuk mewarnai dunia. Mereka faham bahwa untuk mewarnai dunia sesuai dengan kehendak mereka, mereka harus berkuasa. Maka dikerahkanlah segala upaya untuk berkuasa. Tidak peduli kekuasaan diperoleh dengan cara halal atau haram. Cara manusiawi maupun tidak manusiawi.

Meski membunuh satu juta orang tidak peduli, asalkan kekuasaan bisa mereka raih. Asal kekuasaan mereka tidak diganggu. Diciptakan pula alat-alat militer yang canggih untuk memperkokoh kekuasaan mereka. Rudal jelajah antar pulau, pesawat militer anti radar, bom atom yang dapat membunuh satu juta orang dan puncaknya adalah bom nuklir yang bisa menghancurkan ‘satu miliar orang.’

Ideologi harus menang, harus berkuasa ini tertanam kuat dalam benak mereka. Maka jangan heran di Andalusia tahun 1490-an mereka membunuh ratusan ribu orang. Di Perang Salib mereka bunuh ‘puluhan ribu orang’, di Perang Dunia I dan II mereka bunuh jutaan orang. Di perang Vietnam mereka bunuh ribuan orang. Di perang Israel Palestina mereka bunuh puluhan ribu orang dan di perang Amerika Irak mereka bunuh lebih dari satu juta orang. Komunis yang setali uang dengan Barat juga telah membunuh ratusan juta orang karena syahwat kekuasaan.

Ideologi ini seperti ideologi Iblis. Dimana Iblis harus menang, tidak mau tunduk kepada Nabi Adam, meski ia tahu yang memerintahkan Allah yang menciptakan Dia. Iblis lebih memilih masuk neraka daripada ‘sujud kepada Adam’. Ideologi Iblis adalah ideologi kekuasaan, ideologi memperbanyak pengikut, meski pengikutnya itu ia ajak ramai-ramai ke neraka.

Al-Qur’an mengisahkan, “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk, Maka apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniup kan kedalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud. Maka bersujudlah para malaikat itu semuanya bersama-sama, kecuali iblis. Ia enggan ikut besama-sama (malaikat) yang sujud itu.

Allah berfirman: “Hai iblis, apa sebabnya kamu tidak (ikut sujud) bersama-sama mereka yang sujud itu?”

Berkata Iblis: “Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk”

Allah berfirman: “Keluarlah dari surga, karena sesungguhnya kamu terkutuk, dan sesungguhnya kutukan itu tetap menimpamu sampai hari kiamat”.

Berkata iblis: “Ya Tuhanku, (kalau begitu) maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan, Allah berfirman: “(Kalau begitu) maka sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi tangguh, sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan,” Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan maksiat/mungkar) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”.

Allah berfirman: “Ini adalah jalan yang lurus, kewajiban Aku-lah (menjaganya). Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikut kamu, yaitu orang-orang yang sesat. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut syaitan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan yang tertentu dari mereka. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu berada dalam surga (taman-taman) dan (di dekat) mata air-mata air (yang mengalir). (Dikatakan kepada mereka): “Masuklah ke dalamnya dengan sejahtera lagi aman.” (QS al Hijr 28-46)

Barat dan Ateis beda dengan Islam. Islam tidak menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan. Islam mengharamkan kekuasaan diraih dengan ‘paksaan’ apalagi dengan cara menumpahkan darah. Islam mengharamkan kekuasaan diraih dengan cara membunuh ribuan atau jutaan orang.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button