NASIONAL

Sebut Islam Muhammadiyah Tidak Benar, Politisi PDIP ini Berdalih Guyonan

Jakarta (SI Online) – Politisi PDI Perjuangan Zuhairi Misrawi menyebut video lama saat ia menjadi pembicara seminar digoreng oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Zuhairi mengatakan, ucapan tentang ‘Islam Muhammadiyah tidak benar’ telah dipelintir pihak tertentu untuk menyudutkannya.

“Guyonan saya dalam sebuah seminar bersama kader Muhammadiyah digoreng lagi. Saya saat itu sebagai cendekiawan NU. Dalam sebuah seminar, kami biasa saling lempar guyonan. Oh democrazy ala buzzer…,” kata Zuhairi lewat akun Twitter, @zuhairimisrawi dikutip di Jakarta, Senin (08/11/2021).

Baca juga: Calon Dubes: Fadjroel Kazakhstan, Zuhairi Tunisia, Terawan Hilang

Zuhairi yang akan menjadi Dubes RI untuk Tunisia itu mengeklaim video yang viral itu adalah candaan belaka.

Ketua Bamusi PDIP itu mengaku, dalam seminar malah mengingatkan agar jangan sampai ada kelompok umat Islam merasa paling benar. Hal itu juga berlaku bagi anggota Nahdlatul Ulama (NU) agar jangan merasa paling benar sendiri.

“Saya mengatakan, saat itu, dalam seminar saya justru bilang dalam seminar bahwa dalam beragama, kita harus rendah hati. Jangan menganggap diri yang paling benar. Saya NU, tapi saya tidak pernah menganggap saya yang paling benar. Begitu pula umat dan agama yang lain. Lalu, saya bikin joke itu. Abis itu saya dibalas joke,” kata Zuhairi.

Dalam potongan video yang berasal dari channel Youtube MTA Indonesia, Zuhairi menyinggung Muhammadiyah sebagai organisasi masyarakat (ormas) Islam yang tidak benar. Hanya saja, ketika ia menyebut Islam Muhammadiyah tidak benar, hadirin tertawa.

“Kita ini, saya ini tidak tahu apakah Islam NU yang paling benar. Apakah Islam Syiah yang paling benar. Apakah Islam Muhammadiyah, sudah pasti enggak (benar),” kata Zuhairi yang juga dikenal sebagai sosok liberal itu.

“Apakah Islam Ahmadiyah yang paling benar. Kita ini tidak tahu. Makanya para ulama menyebutkan wallahu a’lam bissawab. Tuhan yang lebih tahu kebenaran,” ujar Zuhairi di International Peace Symposium yang diadakan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, beberapa waktu lalu. [dbs]

Artikel Terkait

Back to top button