NASIONAL

Kontroversi Kamus Sejarah Indonesia, Ketua MUI: Revisi Bukunya, Ganti Pejabatnya

Jakarta (SI Online) – Tidak adanya ‘entry’ tokoh pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari dan juga putranya, KH Wahid Hasyim -Anggota BPUPKI, PPKI dan Menag pertama-, dalam buku Kamus Sejarah Indonesia terbitan Kemendikbud terus menuai reaksi keras.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH M. Cholil Nafis melalui akun twitternya menyebut, Kamus Sejarah itu alpa pada pendiri bangsa. Karena itu Kiai Cholil mendesak agar buku tersebut direvisi dan pejabat terkait diganti.

“Kamus sejarah yang alpa pada pendiri bangsa ini mengkristalkan sejarah perjuangan ulama. Revisi bukunya dan ganti pejabatnya,” tulis Kiai Cholil Nafis melalui akun twitternya, @cholilnafis, dikutip Kamis, 22 April 2021.

Ketua MUI Bidang Dakwah itu juga mempertanyakan, bagaimana bisa sejarah diajarkan kepada bangsa jika penulis dan pejabatnya alpa dengan pelaku sejarah dan pendiri NKRI.

Baca juga: Hilmar Farid, Dirjen Kebudayaan yang Pro Komunis

Baca juga: Kamus Sejarah Kemendikbud Jadi Polemik, Wantim MUI: Pecat Hilmar Farid

Baca juga: Soal PKI, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid Dituding Mau Belokkan Sejarah

“Bagaimana bisa mengajarkan sejarah kepada bangsa ini jika penulis dan pejabat kesejarahan bangsa alpa dengan pelaku sejarah dan pendiri NKRI,” ungkap Kiai Cholil.

Sebagai informasi, dalam halaman judul buku “Kamus Sejarah Indonesia Jilid I Nation Formation”, tertulis bila buku tersebut diterbitkan oleh Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud, Jl Jenderal Sudirman , Senayan Jakarta 10270.

Bertindak sebagai pengarah adalah Hilmar Farid (Dirjen Kebudayaan) dan Triana Wulandari (Direktur Sejarah).

Narasumber buku ini antara lain Suharja, Amurwani Dwi Lestariningsih, Abdurrahman dan Didik Pradjoko. Sedangkan editor adalah Susanto Zuhdi dan Nursam.

Penulis buku antara lain: Dian Andika Winda, Dirga Fawakih, Ghamal Satya Mohammad, Saleh As’ad Djamhari, Teuku Reza Fadeli dan Tirmizi.

Sebelumnya, terkait hilangnya nama Pendiri NU KH Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia, Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengakui adanya kealpaan tim teknis.

“Saya mengakui bahwa ini kesalahan. Tapi ya karena kealpaan, bukan kesengajaan. Itu poin yang mau saya tekankan,” ujar Hilmar dalam jumpa pers daring, Selasa, 20 April 2021, seperti dilansir Tempo.co.

Hilmar menyebut Kemendikbud telah menarik keberadaan Kamus yang terbit pada 2017 itu dari peredaran, termasuk dari situs Rumah Belajar Kemendikbud. Kamus tersebut telah dimasukkan ke situs tersebut sejak 2019.

red: farah abdillah

Artikel Terkait

Back to top button