Korban Agresi Biadab Zionis Hari ke-46: 14.128 Gugur Syahid, 5840 Anak-anak dan 3920 Wanita
Gaza (SI Online) – Kantor media pemerintah Palestina di Jalur Gaza menyebutkan, jumlah syuhada yang tewas akibat agresi Israel di Jalur Gaza selama 46 hari kini sudah menembus lebih dari 14.128 orang, terdiri dari 5840 anak-anak dan 3920 perempuan. Ini berarti 69% korban tewas adalah anak-anak dan perempuan.
Dilansir Pusat Informasi Palestina, Rabu (22/11/2023), tim media pemerintah menjelaskan dalam pernyataan hariannya mengenai perkembangan terakhir agresi tersebut, bahwa penjajah zionis melakukan lebih dari 1354 pembantaian.
Sementara itu jumlah orang hilang melebihi 6800, baik di bawah reruntuhan atau jasad mereka tergeletak di jalanan. Pihak penjajah zionis menghalangi siapa pun untuk mengevakuasinya. Padahal di antara mereka terdapat lebih dari 4500 anak-anak dan perempuan.
Tim menegaskan, jumlah korban tewas dari tenaga medis mencapai 205 dokter, perawat, dan paramedis, serta 22 tim pertahanan sipil, dan 62 jurnalis sebagai bagian dari upaya Israel mengaburkan fakta dan membunuh narasi Palestina. Sementara jumlah orang yang terluka melebihi 33.000, lebih dari 75% di antaranya anak-anak dan perempuan.
Jumlah kantor pusat pemerintahan yang hancur mencapai 100 kantor pusat pemerintahan, dan 266 sekolah, termasuk 66 sekolah yang tidak berfungsi.
Sedangkan jumlah masjid yang hancur total mencapai 83 masjid, dan jumlah masjid yang hancur sebagian mencapai 170 masjid, selain menyasar 3 gereja.
Untuk unit hunian, tim media pemerintah tersebut menyatakan, jumlah unit hunian yang dihancurkan berjumlah 44.000 unit hunian yang rusak total, ditambah 230.000 unit hunian yang hancur sebagian. Ini berarti lebih dari 60% unit pemukiman di Jalur Gaza terkena dampak agresi mulai dari perusakan total sehingga tidak dapat dihuni dan rusak sebagian.
Tak hanya sampai di situ, tentara pendudukan Israel menyasar rumah sakit pada khususnya, dan ancaman terhadap tim medis, 26 rumah sakit dan 55 pusat kesehatan tidak dapat berfungsi sebagai akibat dari agresi Israel serta puluhan ambulans tidak dapat digunakan karena kehabisan bahan bakar.
Pendudukan zionis sepenuhnya ingin menghancurkan penuh sektor kesehatan dengan menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza dan menargetkan serta mengebom Rumah Sakit Al-Awda di Jalur Gaza utara yang menyebabkan sejumlah korban jiwa dan luka-luka di dalam rumah sakit.
Tentara pendudukan juga terus mengepung dan membom secara langsung RS Indonesia, yang mengakibatkan puluhan orang syahid dan luka-luka. Masih banyak korban tewas di dalam RS Indonesia sampai sekarang. Sementara tentara “Israel” terus menduduki Kompleks Medis Shifa, melarang penguburan jasad korban tewas dan mengubahnya menjadi barak militer, kuburan massal, dan markas pembunuhan langsung, menurut pernyataan itu.
Tim media pemerintah Palestina menilai pihak penjajah Israel dan komunitas internasional bertanggung jawab penuh atas kejahatan yang sedang berlangsung. Situasi kemanusiaan terus memburuk. Pasokan makanan dari pasar dan toko di Jalur Gaza mengering. Rumah sakit disabotase.
Sementara itu, negara-negara di dunia didesak memberikan tekanan menghentikan perang ini, menyediakan dan mendatangkan semua kebutuhan dasar dan makanan, membebaskan rumah sakit dari cengkeraman pendudukan Israel, dan berusaha keras membuka penyeberangan Rafah untuk membawa bantuan dan pasokan medis dan membawa bahan bakar ke rumah sakit untuk memulai kembali operasi dengan segera.
sumber: infopalestina