Kriminalisasi Ulama Merebak, Buya Gusrizal: Tuan Bergerak atau Umat Bertindak?
Jakarta (SI Online) – Kriminalisasi terhadap ustaz, dai, mubaligh dan simbol Islam kembali terjadi. Tidak saja satu peristiwa dan tempat, tetapi terjadi sejumlah peristiwa di berbagai tempat. Beruntun pula.
Baca juga:
- Mahfud Minta Pelaku Pembakaran Mimbar Masjid Raya Makassar Tak Buru-Buru Disebut Orang Gila
- Kriminalisasi Ulama Marak, JK Minta Pengurus Masjid Tingkatkan Kewaspadaan
Mulanya, seorang ustaz dan Ketua Majelis Taklim sebuah Masjid di Tangerang, Ustaz Alex (43), ditembak orang tak dikenal di depan rumahnya, Sabtu (18/09). Ustaz Alex baru saja pulang dari shalat Magrib berjamaah. Tembakan itu membuatnya meninggal dunia.
Lalu, di Batam, Kepulauan Riau, Senin siang (20/09), Ustaz Abu Sahid Chaniago, yang sedang berceramah di depan majelis taklim ibu-ibu di Masjid Baitussyakur, tiba-tiba diserang seorang pria muda. Belakangan, polisi menyebut pelaku itu orang gila.
Di Bekasi, Ustaz Jamal menjadi korban pembegalan dalam perjalanan dari Bogor ke Bekasi, Selasa malam (21/09). Pinggangnya bersimbah darah kena bacokan, sedangkan kendaraan bermotornya dibawa kabur para pembegal.
Dan terbaru, mimbar Masjid Raya Makassar, Sulawesi Selatan, dibakar seorang pria misterius pada Sabtu dini hari, 25 September 2021. Tidak butuh waku lama, pelaku ditangkap. Kata pelaku kepada polisi, ia mengaku iseng saja.
Baca juga:
- Mimbar Masjid Raya Makassar Dibakar Orang Tak Dikenal
- Polisi Bilang Penyerang Ustaz di Batam Orang Kambuhan
- Ustaz Jadi Korban Begal di Bekasi, Pinggang Kena Bacok Motornya Dibawa Kabur
- Ditembak Orang Tak Dikenal, Ustaz di Tangerang Meninggal Dunia
Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat, Buya Gusrizal Gazahar, nampaknya mewakili perasaan umat Islam secara umum. Resah atas segala kejadian yang menimpa ustaz, mubaligh atau simbol Islam.