Lima Semester Anita Tanggalkan Jilbabnya
- PENGANTAR REDAKSI: Tabloid Suara Islam edisi 173, 31 Januari-14 Februari 2014 M, menjadikan kasus pelarangan jilbab siswi SMAN 2 Denpasar, Bali, Anita Whardani, sebagai laporan utama. Redaksi memandang laporan ini nampaknya sangat kontekstual untuk dilansir kembali di Suara Islam Online. Berikut laporan selengkapnya:
Anita Whardani, ‘Kartini’ dari Bali
Nama lengkapnya Anita Whardani. Putri bungsu pasangan Parwoto dan Ni Made Sulastri ini lahir di Denpasar , 04 April 1996.
Jenjang pendidikannya Anita dimulai dari SD Muhammadiyah 1 Denpasar (2002-2008), SMP Muhammadiyah 1 Denpasar (2008-2011) dan sekarang duduk di kelas XII IPA-I di SMAN 2 Denpasar (2011-2014).
Anita aktif di berbagai organisasi, seperti di Palang Merah Remaja (PMR) SMAN 2 Denpasar, Remaja Islam SMAN 2 Denpasar (RISMANDA), Solidaritas Peduli Jilbab (SPJ) Denpasar, dan Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PII) Denpasar.
Anita mengaku memiliki hobi membaca novel biografi, mengoleksi buku sejarah Islam dan buku-buku keislaman lainnya dan menyukai traveling.
Di sekolah prestasi Anita cukup lumayan. Saat kelas X ia berhasil masuk peringkat tiga besar. Tetapi setelah kelas XI dan XII ia mengaku prestasinya biasa saja. “Masuk IPA tapi senang ilmu sosial,” kata Anita yang ingin kuliah di Ilmu Komunikasi UGM ini.
Lalu bagaimana perjuangan jilbab di Bali berikutnya?. “Kita mengumpulkan data sekolah soal pelarangan jilbab dan kawan-kawan yang siap berjilbab di sekolahnya. Selain itu mengawal kasus ini hingga selesai tahap demi tahap. As always didampingi PW PII Bali dan PB PII,” katanya. [shodiq ramadhan]