Mahasiswa Berprestasi Di-DO, Bukti Rektor Diktator?
Herannya di bawah naungan lembaga pendidikan yang sama. Abdul Aziz, mahasiswa doktoral yang menulis disertasi sesat berjudul “Konsep Milk Al Yamin Muhammad Syahrur sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Nonmarital”, justru diloloskan oleh pengujinya dengan nilai cum laude.
Sungguh sangat ironis. Mahasiswa yang berprestasi, kritis terhadap problematika negeri, terbebas dari virus liberalisme dan berkomitmen tinggi dalam dakwah Islam, justru dipersekusi. Sedangkan mahasiswa yang jelas-jelas menjadi penyebar virus liberalisme, pemikir liberal yang membahayakan generasi dan masa depan bangsa ini, malah dilindungi.
Sebelum terlambat, akan sangat bijak bila Sang Rektor dan lembaga pendidikan yang menaunginya, segera berbenah diri. Mengembalikan jati diri dan peran mulianya sebagai pendidik dan pencetak generasi, yang memiliki rasa empati, kasih sayang dan peduli terhadap anak didiknya. Serta mengembalikan fungsi dan peran kampus sebagai produsen akal sehat dan pencetak generasi penerus estafet bangsa. Mengedepankan diskusi bukan otot yang main persekusi.
Jika akal sehat Sang Rektor dan kampusnya masih saja pingsan. Ingatlah. Sungguh berat, pertanggungjawabannya bagi siapa saja yang menghalangi dakwah menyeru kepada dinulLah.
“Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim, (yaitu) orang-orang yang menghalangi (manusia) dari jalan Allah dan menghendaki (supaya) jalan itu bengkok.” (TQS. Huud [11]: 18-19).
Dan bersiaplah takut menghadapi pernyataan perang dari Allah Ta’ala.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, “Siapa saja yang telah memusuhi juru dakwah-Ku, maka sungguh aku telah menyatakan perang kepadanya.” (HR Bukhari).
Maka, segeralah bertaubat dan berhenti menjadi kepanjangan tangan rezim zalim yang tidak hentinya mengkriminalisasi dan memperkusi para aktivis dan tokoh Islam. Mulai dari mahasiswa hingga ulama. Dan segera berdiri dengan kokoh di sisi para pejuang dan para cendekiawan Muslim yang mencurahkan segenap pemikiran, tenaga dan waktu bahkan harta dan nyawa demi tegaknya syariah Islam secara kaffah di atas negeri tercinta. WalLahu’alam.
Ummu Naflah
Mantan Aktivis Dakwah Kampus