NUIM HIDAYAT

Majalah Asy Syariah Kok…?

Majalah ini juga mengecam ulama besar terkenal saat ini, Syekh Yusuf al Qaradhawi. Mereka menyatakan, ”Yusuf al Qaradhawi dicabut keanggotaannya dari Rabithah Alam Islami (kumpulan ulama Islam internasional) pada 2017 karena termasuk dalam daftar tokoh pendukung gerakan radikalisme internasional. Berdasarkan hal ini kami menyarankan pembaca untuk melindungi putra putrinya dari membaca buku-buku karya Yusuf al Qaradhawi sekaligus fatwa-fatwanya. Di beberapa negara Arab buku-buku karyanya telah dilarang beredar.”

***

Saya heran bagaimana sebuah majalah Islam melakukan tuduhan kepada tokoh-tokoh besar Islam kenamaan, tanpa melakukan pengkajian mendalam. Saya menduga kuat redaksinya tidak melakukan kajian mendalam terhadap tokoh-tokoh yang dituduhnya peletak fondasi terorisme internasional itu. BIla mereka mau membaca serius karya tokoh-tokoh itu dan mempelajari sejarah hidupnya (biografinya) saya yakin mereka tidak akan menuduh seenaknya terhadap ulama-ulama besar, yang telah diakui ilmu dan keulamaannya oleh jutaan umat Islam di dunia ini.

Abul A’la al Maududi adalah ulama besar peletak dasar negara Pakistan. Ia adalah ulama besar yang karya-karyanya diterjemahkan dalam berbagai bahasa di seluruh dunia. Ia bersama Mohammad Iqbal, penyair dan cendekiawan Pakistan membangun dan mencerahkan masyarakat Islam dengan karya-karyanya. Hidup Maududi dipenuhi dengan kehidupan dakwah. Menulis, ceramah, mendidik para pemuda-pemuda Islam dan membangun masyarakat Islam Pakistan. Ia juga aktif membantah pemikiran-pemikiran orientalis yang memojokkan Islam. Saya tidak pernah menemukan tulisan atau ceramah Syekh Maududi yang menyuruh muslim untuk membunuh orang yang tidak bersalah (terorisme). Maududi dalam hidupnya justru membuat gerakan Islam yang hebat di Pakistan, yaitu Jamaat Islami. 

Di antara karya-karya Maududi yang terkenal adalah: Tafhim al Quran, Al Jihad fil Islam, Islamic Law and Constitution, Islamic Way of Live, Economic System of Islam, Social System of Islam, Human Rights in Islam, Qadiani Problem, Dasar-Dasar Islam, Dasar-Dasar Iman dan lain-lain. (Lebih lengkap tentang Maududi, Hasan al Bana dan Sayid Qutb bisa dibaca buku saya berjudul “Agar Batu Bata Menjadi Rumah yang Indah”). Di dalam buku itu ada pembahasan tentang: Perbandingan Pemikiran Politik Mohammad Natsir, Hasan al Banna, Abul A’la al Maududi dan Taqiyuddin an Nabhani).

Hasan al Bana adalah tokoh Islam yang hebat. Ia adalah pendiri gerakan Islam internasional Ikhwanul Muslimin yang cabangnya lebih di 30 negara. Keulamaannya diakui oleh ulama-ulama besar Islam internasional. Kehidupannya dipenuhi oleh keutamaan: ibadah, dakwah dan membangun masyarakat Islam Mesir. Tidak saya temukan dalam ceramah dan tulisan Imam Hasan al Bana untuk membunuh orang yang tidak bersalah (terorisme). Ulama besar ini jelas bukan tokoh teroris, justru malah ia menjadi korban terorisme. Yakni ia dibunuh oleh tentara Raja Mesir saat itu. Hasan al Bana tidak pernah terbukti ia menyuruh anggota-anggotanya untuk membunuh tokoh-tokoh Mesir. Tapi begitulah, kadang sejarah diputarbalikkan. Beberapa karya sang Imam antara lain: Mudzakirat Da’wah wad Daiyah, Majmuatur Rasail dan lain-lain.

Sayid Qutb adalah tokoh Islam ternama, yang sering dituduh orientalis sebagai tokoh radikal dan fundamentalis. Sayangnya tuduhan terhadap Qutb ini juga diikuti oleh beberapa ulama kita. Setelah tragedi WTC 2001, Qutb dituduh ilmuwan Barat sebagai the founder of terrorism. Julukan yang hampir sama dituduhkan majalah Asy Syariah.

Bila kita mau mengkaji serius pemikiran Sayid Qutb –kebetulan tesis S2 saya -di Universitas Indonesia tentang Sayid Qutb- maka kita tidak menemukan Qutb mendorong terorisme, pemikirannya takfiri dan sebagainya. Justru kalau kita mengkaji secara mendalam tentang tokoh besar ini, kita akan menemukan mutiara-mutiara dari kalimat-kalimat yang ia sampaikan. Kehidupannnya dipenuhi dengan dunia ilmu, dakwah dan jihad pemikiran. Sayid Qutb tidak pernah dalam hidupnya menyuruh orang untuk berbuat terorisme (membunuh orang yang tidak bersalah). Justru malah hidupnya –karena hanya ceramah dan menulis artikel/buku- ia dipenjara dan kemudian dihukum gantung oleh penguasa zalim Mesir, Gamal Abdul Nasser. Saking perhatiannya terhadap masalah perdamaian dan kemanusiaan, Sayid Qutb menulis buku: Islam dan Perdamaian Dunia (As Salaamul Alami wal Islam). 

Qutb menulis buku lebih dari 25 buah. Buku-bukunya bermutu, sehingga diterjemahkan dalam berbagai bahasa di dunia. Diantara buku-bukunya adalah: Al Adalatul Ijtimaiyyah fil Islam, Ma’rakatul Islam war Ra’sumaliyah, As Salaamul Alami wal Islam, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Dirasat Islamiyah, Maalim fit Thariq dan lain-lain. Tentang Sayid Qutb ini bisa dibaca buku saya: “Sayid Qutb, Biografi dan Kejernihan Pemikirannya.”

Abdullah Azzam adalah tokoh mujahid besar di Afghanistan. Ia tidak pernah menyuruh terorisme. Jihad yang ia lakukan adalah mengusir penjajah Rusia dari Afghanistan. Keulamaannya diakui ulama Islam internasional. Ia bukan penganjur terorisme, tapi justru ia korban terorisme. Dimana ia mati syahid dengan anaknya, karena mobil yang ia tumpangi meledak karena bom. Bukunya yang terkenal berjudul Tarbiyah Jihadiyah. Ia juga menulis buku biografi Sayid Qutb. Dalam buku Tarbiyah Jihadiyah ia banyak mengutip tulisan-tulisan Sayid Qutb.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button