Menebak Arah Komando Imam Besar untuk Pilpres 2024
Jika tak ada drama yang menghebohkan, besar kemungkinan pemilihan presiden-wakil presiden 2024 mendatang akan diikuti tiga pasangan calon. Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo sebagai bacapres. Untuk bacawapres yang saat ini sudah dideklarasikan baru Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang dipasangkan dengan Anies. Sedangkan Prabowo dan Ganjar belum ada tanda-tanda hendak mengumumkan bacawapresnya.
Di media sosial, terutama Twitter dan YouTube, sejumlah ‘buzzer’ Ganjar menunjukkan rasa kepenasaran mereka terhadap Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Syihab dalam perhelatan Pilpres kali ini. Mereka bertanya-tanya, kemana arah dukungan kelompok 212, baik GNPF-Ulama, Persaudaraan Alumni 212, maupun Front Persaudaraan Islam (FPI) akan dilabuhkan.
Tak mengherankan. Sebab hingga saat ini, kelompok 212 belum terang-terangan memihak salah satu calon. Ini berbeda dengan Pilpres 2019 atau bahkan 2014 silam.
Di Pilpres 2014, tokoh-tokoh ormas Islam secara aktif mengumpulkan tokoh dan parpol Islam agar mereka bersatu mengajukan calon sendiri. Usaha itu berujung ketidakberhasilan. Sebab pada akhirnya partai-partai Islam dan berbasis massa Islam terpecah dukungan pada dua pasangan: Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK.
Kemudian Pilpres 2019. Ini yang agak dramatis. Jauh hari sebelum pendaftaran Pilpres, kelompok 212 menggelar Ijtima’ Ulama untuk menyepakati bacawapres yang akan diusulkan untuk mendampingi Prabowo Subianto. Ijtima’ Ulama I menyepakati dua nama yang diusulkan: Habib Salim Segaf Al Jufri dan Ustaz Abdul Somad (UAS).
Sayangnya, usaha itu juga belum berhasil. Bahkan Ijtima’ Ulama digelar hingga tiga kali, yang berujung pada sikap mendukung pasangan Prabowo-Sandi yang dipilih sendiri oleh Prabowo.
Pilpres 2019 memang berasa bombastis. Sebab merupakan rangkaian dari sejumlah peristiwa sejak 2016. Dimulai Aksi Bela Islam yang puncaknya Aksi Bela Islam 212, Pilkada DKI Jakarta, yang dilanjutkan dengan sejumlah aksi menolak kriminalisasi terhadap ulama. Pada periode ini Habib Rizieq Syihab berada di Mekkah.
Pilpres 2024 ini mudah-mudahan akan lebih adem. Kelompok 212 tidak terpancing untuk memanaskan kontestasi di awal. Lebih baik arahan itu diberikan nanti di saat yang tepat.
Nah, pertanyaannya, kemana kira-kira Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Syihab akan mengarahkan komandonya? Apakah golput? Tidak, itu bukan pilihan.
Pertama: ‘hil yang mustahal’ kelompok 212 akan memberikan dukungannya kepada PDIP dan calonnya, Ganjar Pranowo. Kelompok Islam dan PDIP berada di dua kutub yang berseberangan secara ideologis. Orang mengatakan kelompok Islam berada di kanan sekali, sementara PDIP berada di kiri sekali. Sekjen PDIP Hasti Kristiyanto mengakui sendiri bila partainya adalah partai kiri, meski menampik bila disebut Sosialis-Komunis.
Jadi, walaupun sosok Ganjar dicitrakan sangata religius, taat ibadah, keluarga istrinya pesantren, bahkan dibuatkan video azan lima waktu sekalipun, hal itu tidak akan mengubah penilaian terhadap Ganjar sebagai kader dan petugas partai PDIP.
Kedua: Untuk putaran pertama, rasanya juga tidak mungkin dukungan diberikan kepada Prabowo Subianto. Dua kali kelompok Islam mendukung Prabowo. Pilpres 2014 dan 2019. Keduanya berujung kekalahan.