NASIONAL

Mengaku Diajak Kudeta Partai Demokrat, Gatot: Moral Etika Saya Tidak Bisa Menerima

Jakarta (SI Online) – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku didatangi oleh orang-orang yang terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang berupaya menggulingkan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Gatot mengatakan dirinya sempat didatangi oleh sejumlah kader Demokrat dan mengajaknya untuk terlibat dalam proses kudeta. Namun, ajakan itu ditolaknya.

“Apakah iya, saya dibesarkan oleh dua presiden, satu Pak Susilo Bambang Yudhoyono dan Pak Jokowi. Terus saya membalasnya dengan mencongkel anaknya (AHY, red),” kata Gatot dalam sebuah wawancara yang ditayangkan pada kanal Youtube Bang Arief, Sabtu (06/03/2021).

Baca juga: Moeldoko: Merampas Partai Mau Menjadi Presiden?

Baca juga: SBY Malu dan Merasa Bersalah Pernah Memberi Jabatan pada Moeldoko

Baca juga: Nafsu Kuasa

Sebagai informasi, di era SBY, Gatot Nurmantyo menjabat sebagai Panglima Komando Cabang Strategis Angkatan Darat (2013–2014), dan kemudian Kepala Staf TNI Angkatan Darat (2014–2015).

Menurutnya, kenaikan pangkat dalam karier tentara dipastikan diketahui dan direstui oleh Kepala Negara.

Walhasil, Gatot menilai, sangat tidak elok jika demi kekuasaan dirinya ikut serta dalam gerakan kudeta kepemimpinan Partai Demokrat yang saat ini dipimpin oleh AHY yang merupakan putra Presiden ke-6 RI itu.

“Saya terima kasih (diajak KLB Sumut, red], tetapi moral etika saya tidak bisa menerima dengan cara seperti itu,” kata Gatot kepada kader Partai Demokrat yang menemuinya saat itu.

Sejumlah bekas kader Partai Demokrat pada akhirnya menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

KLB yang disebut oleh pengurus resmi PD sebagai KLB Abal-abal itu akhirnya menetapkan Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai Ketua Umum. Padahal Moeldoko selama ini diketahui sebagai kader Partai Hanura.

Nama Moeldoko sendiri oleh SBY dan AHY secara terang-terangan disebut sebagai pejabat yang terlibat dalam upaya kudeta PD. Padahal Moeldoko adalah jenderal yang diangkat SBY sebagai KSAD dan juga Panglima TNI saat ia menjadi Presiden.

red: a.syakira

Artikel Terkait

Back to top button