SUARA PEMBACA

Menjaga Kemuliaan Ulama

Ulama jamak dari ‘alim adalah orang yang berilmu, dan hamba Allah yang paling takut kepada-Nya. Ulama dengan keilmuannya yang mumpuni, menjadikannya hamba Allah yang memiliki martabat serta kemuliaan.
Namun, mirisnya kondisi saat ini, martabat serta kemuliaan Ulama mulai ternodai. Tidak sedikit Ulama yang dipersekusi dan dibubarkan kajiannya. Semisal kajian Ustadz Abdul Somad yang mengalami penolakan saat di Bali (bangka.tribunnews.com). Bahkan, Ulama yang mendakwahkan Islam kaffah dan konsisten menyuarakan kebenaran justru mendapatkan cap Islam radikal dan tidak toleran.

Ulama saat ini seolah hanya boleh menyampaikan hal yang bersifat aspek ruhiyah saja. Sedangkan ketika Ulama berusaha untuk menasihati kebijakan penguasa yang dzalim, hal tersebut dianggap perilaku yang salah dan menyinggung kepentingan penguasa. Oleh karenanya, muncul lah istilah pemisahan politik dari agama. Padahal dalam Islam, politik adalah salah satu aspek yang tidak terpisahkan. Hakikatnya, aktivitas politik dalam Islam berkaitan dengan mengurusi urusan umat, dan Ulama memiliki peran akan hal tersebut.

Penerapan sistem sekuler di tengah masyarakat tentu menjadikan depolitisasi Islam menjadi suatu yang wajar. Karena pada hakikatnya paham yang dikembangkan adalah memisahkan agama dari urusan kehidupan. Sehingga, urusan politik pun harus terpisahkan dari urusan agama. Hal ini membuat para Ulama hanya boleh menyuarakan Islam dalam lingkup hubungan dengan Allah saja. Padahal, Islam adalah agama yang luas, yang juga mengatur hubungan sesama manusia. Dimana, aktivitas politik melibatkan interaksi sesama manusia, yang Islam pun memiliki aturannya.

Oleh karena itu, penerapan aturan Islam di tengah umat merupakan satu-satunya cara untuk melindungi martabat serta kemuliaan Ulama. Sejatinya, Ulama adalah pewaris Nabi bukan pewaris penguasa. Ulama hanya boleh menyampaikan apa-apa yang sudah diperintahkan Allah dan Rasul-Nya, bukan atas perintah atau pesanan penguasa. Wallahu a’lam bish-shawab.

Risa Assyifa
Mahasiswa Fakultas Psikologi Unpad

Artikel Terkait

Back to top button