Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia?
Bila dulu banyak kosa kata Arab yang masuk dalam bahasa Indonesia, kini kebanyakan kosa kata bahasa Inggris yang masuk. Anehnya perubahan kata dalam bahasa Inggris ke Indonesia sesuai dengan lafal bunyinya. Misalnya management menjadi manajemen. Amateur menjadi amatir dan seterusnya. Perubahan dari kata bahasa Arab ke Indonesia bila kita cermati membingungkan. Misalnya shalat diubah menjadi salat, thawaf menjadi tawaf, dzikir menjadi zikir dan seterusnya. Harusnya bahasa Indonesia mengikuti lafadz ucapan bahasa Arab, bukan mengubahnya, sehingga membingungkan orang yang paham bahasa Arab.
Walhasil marilah kita bangga menggunakan bahasa Indonesia. Dan sebagai muslim tentu kita juga harus memahami bahasa Al-Qur’an, bahasa Arab. Jangan sampai bahasa Inggris kita jago, tapi bahasa Arab kita nol.
Para ulama kita telah mencoba mendekatkan bahasa Arab, dengan berkreasi membuat bahasa Arab Jawi. Marilah kita ajarkan kembali bahasa Arab Jawi ini kepada murid-murid kita. Agar mereka nanti memahami bahasa Al-Qur’an lebih mudah.
Cendekiawan ternama Raja Ali Haji mengingatkan:
“Jika hendak mengenai orang berbangsa,
Lihat kepada budi dan bahasa,
Jika hendak mengenal orang yang berbahagia,
Sangat memeliharakan yang sia-sia.
Jika hendak mengenal orang mulia,
Lihatlah kepada kelakuan dia.
Jika hendak mengenal orang yang berilmu,
Bertanya dan belajar tiadalah jemu.
Jika hendak mengenal orang yang berakal,
Di dalam dunia mengambil bekal.
Jika hendak mengenal orang yang baik perangai,
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai”
Wallahu alimun hakim.
Nuim Hidayat, Anggota MIUMI dan MUI Depok.