NUIM HIDAYAT

Merenungi Al-Qur’an (8)

Itulah beberapa contoh sikap kekafiran yang telah disambutkan orang kepada Rasulullah Saw. Maka orang-orang yang seperti demikian sama sajalah bagi mereka, apakah Nabi Muhammad Saw menyampaikan peringatan kepada mereka ataupun tidak memberikan peringatan, tetapi mereka tidak hendak percaya.

“Telah dicap (dimaterai) oleh Allah atas hati mereka dan atas pendengaran mereka, dan atas penglihatan mereka ada penutup.” (pangkal ayat 7)” (Lihat Tafsir al Azhar, Buya Hamka, halaman 103-104).

Kekafiran itu terjadi karena manusia itu sendiri tidak mau menggunakan sepenuhnya indranya untuk memahami ayat-ayat Allah. Tidak mau menggunakan hati atau akalnya untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an (membandingkan dengan ‘kitab suci’ agama lain). Tidak mau menggunakan potensi otaknya secara maksimal untuk mencari kebenaran Nabi Muhammad, beliau Nabi atau tidak. Al-Qur’an mengingatkan dengan keras sikap manusia yang tidak mau mencari kebenaran dalam hidup ini.

وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ

“Dan mereka berkata: “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. (al Mulk 10)

وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.” (al A’raf 179)

Begitulah Allah memperingatkan dengan keras manusia yang tidak mau menggunakan hati atau akalnya dalam melihat alam yang indah dan luas ini. Allah mengancam mereka dengan neraka di akhirat nanti. Dan di dunia ini kaum kafir ini diibaratkan seperti hewan ternak. Kenapa diibaratkan seperti hewan ternak? Ya karena hidupnya hanya diisi dengan makan, minum, seks dan kenikmatan duniawi saja. Mereka tidak menggunakan potensi akal atau hatinya untuk memahami ayat-ayat Allah baik yang ada di dunia tumbuhan, hewan dan dunia manusia.

Al-Qur’an memperingatkan,

إِنَّ اللَّهَ يُدْخِلُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يَتَمَتَّعُونَ وَيَأْكُلُونَ كَمَا تَأْكُلُ الْأَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَهُمْ

“Sesungguhnya Allah memasukkan orang-orang mukmin dan beramal saleh ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalah tempat tinggal mereka.” (Muhammad 12)

Siapakah kaum kafir itu? Mereka adalah orang yang tidak percaya kepada Allah dan Rasul-Nya (utusan-utusanNya). Orang yang beragama selain Islam, adalah kafir. Mereka yang tidak mempercayai Nabi Muhammad saw adalah kafir, karena Nabi Muhammad adalah salah satu utusan Allah (yang terbaik).

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۚ قُلْ فَمَنْ يَمْلِكُ مِنَ اللَّهِ شَيْئًا إِنْ أَرَادَ أَنْ يُهْلِكَ الْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَأُمَّهُ وَمَنْ فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ۗ وَلِلَّهِ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۚ وَاللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam”. Katakanlah: “Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?”. Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (al Maidah 17)

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button