NUIM HIDAYAT

Merenungi Makna Surat al Mulk (1)

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS an Nahl 90)

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sesungguhnya Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”(Q.S An-Nisa: 58)

Pemimpin yang terbaik adalah pemimpin yang bisa berlaku adil. Maknanya dalam mengeluarkan kebijakan ia menimbang berbagai faktor dan kemudian memilih keputusan yang terbaik. Terbaik untuk mayoritas rakyatnya, bukan terbaik untuk diri, keluarga atau golongannya. Misalnya, kalau negara lagi kesusahan ekonominya, maka presiden harus memotong semua gaji-gaji pejabat, termasuk gaji dirinya. Presiden yang zalim tidak memerdulikan kesusahan rakyat, yang penting ia, keluarga dan golongannya makmur.

Maka sebelum jadi pemimpin masyarakat, seorang harus bisa menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri. Ia harus bisa memimpin mata, mulut, tangan, telinga dan akalnya ke jalan yang benar. Ia harus memimpin anggota tubuhnya agar tunduk kepada Al-Qur’an. Bila ia sudah bisa memimpin tubuhnya sendiri, maka ia siap untuk memimpin keluarga atau masyarakatnya.

Kepemimpinan terbaik dalam Islam, adalah kepemimpinan yang tunduk kepada Al-Qur’an. Kenapa? Karena Al-Qur’an adalah wahyu Allah. Ia adalah puncaknya ilmu. Sayid Qutb menyatakan, ”Al-Qur’an adalah kitab sempurna dalam obyek kajiannya. Obyek kajiannya jauh lebih besar dibandingkan semua ilmu. Sebab obyek kajiannya adalah manusia itu sendiri, pelaku yang menyingkap ilmu-ilmu ini dan memanfaatkannya. Penelitian, eksperimen dan praktikum adalah termasuk ciri khas akal yang ada dalam manusia. Sementara Al-Qur’an menangani pembinaan manusia ini, membina kepribadiannya, nuraninya, akalnya dan fikirannya. Sebagaimana ia juga menangani pembinaan masyarakat manusia yang memberinya keleluasaan untuk menggunakan potensi-potensi yang tersembunyi di dalamnya dengan baik.”

Al-Qur’an adalah buku suci, buku induk yang memandu manusia agar menjadi terbaik perilakunya di bumi ini. Pemimpin yang berpandukan Al-Qur’an, ia akan menjadi pemimpin terbaik. Pemimpin yang meremehkan atau meninggalkan Al-Qur’an, ia akan menjadi pemimpin yang buruk/zalim.

Peradaban yang dipandu Al-Qur’an, ia akan menjadi peradaban terbaik. Peradaban yang meninggalkan Al-Qur’an, ia akan menjadi peradaban yang buruk. Peradaban itu akan segera hancur dan nilai-nilainya akan ditinggalkan manusia. Fitrah manusia ingin mencari kebaikan di muka bumi ini.

الَّذِيْ خَلَقَ سَبْعَ سَمٰوٰتٍ طِبَاقًاۗ مَا تَرٰى فِيْ خَلْقِ الرَّحْمٰنِ مِنْ تَفٰوُتٍۗ فَارْجِعِ الْبَصَرَۙ هَلْ تَرٰى مِنْ فُطُوْرٍ ثُمَّ ارْجِعِ الْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنْقَلِبْ اِلَيْكَ الْبَصَرُ خَاسِئًا وَّهُوَ حَسِيْرٌ

Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. (al Mulk 3-4)

Allah Maha Hebat dengan kekuasaanNya menciptakan langit, bumi dan alam semesta ini. Coba kita renungkan bagaimana Allah mencipta dan memelihara planet-planet di alam semesta ini berjalan pada jalurnya. Sedikit saja, melenceng, bertubrukan planet-planet itu. Matahari yang kita nikmati cahayanya dari pagi sampai sore juga sebuah fenomena yang menakjubkan. Ia adalah sebuah planet yang memancarkan cahaya, dimana cahayanya itu mengandung ‘zat-zat gizi’ yang diperlukan manusia, hewan dan tanaman.

Yang jelas Allah menciptakan bumi dan alam semesta ini penuh dan keseimbangan. Oksigen, helium, nitrogen dan berbagai ragam gas Allah ciptakan, sehingga manusia takjub tidak henti. Manusia dari abad ke abad, senantiasa mencoba mengeksplorasi alam yang diciptakan Allah dan digunakan untuk kesejahteraan manusia.

وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ

Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. (al Mulk 5)

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button