SUARA PEMBACA

Moderasi Beragama dari Siapa?

Dalam laman resmi Kemenag, makna moderasi beragama adalah sikap dan pandangan yang tidak berlebihan, tidak ekstrem, dan tidak radikal. Implementasi moderasi beragama sudah sejak lama diaruskan secara berkelanjutan dalam seluruh aspek kehidupan. Direktorat Pendidikan Agama Islam telah menyatakan komitmen untuk terus mengedepankan internalisasi nilai-nilai moderasi beragama dalam setiap program dan kegiatan yang dijalankan.

Komitmen mengaruskan moderasi beragama tersebut tampak dari terselenggaranya acara Launching Kampung Moderasi Beragama yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia yang tersebar pada 2.563 titik lokasi.

Untuk Kalimantan Selatan ada 13 titik lokasi dan salah satu titik lokasi berada di Kelurahan Sungai Andai Kecamatan Banjarmasin Utara Kota Banjarmasin. Kelurahan Sungai Andai menjadi kelurahan yang nantinya akan menjadi lokasi dilaksanakan serangkaian kegiatan penguatan moderasi beragama dan akan menjadi kelurahan yang mempraktekkan sikap dan praktik beragama yang moderat di tengah keragaman agama, suku, budaya etnik dan tradisi.

Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) Dr. H. Muhammad Tambrin, M.M.Pd berharap dengan hadirnya Kampung Moderasi Beragama dapat tercipta kampung yang ramah, damai, toleran. (kalsel.kemenag.go.id)

Kampung Moderasi Beragama merupakan program Kementerian Agama RI. Indikator yang ada dalam moderasi beragama ini ada empat yaitu Komitmen kebangsaan, Toleransi, Anti Radikalisme dan Akomodatif terhadap budaya lokal. Konsep moderat ini untuk mengimbangi dua sistem yang tidak moderat yaitu konservatif dan liberal. Diantara dua sistem konservatif dan liberal, hadirlah konsep moderat yaitu berada di garis tengah.

Moderasi beragama adalah istilah baru. Tak memiliki akar teologis maupun historisnya dalam Islam. Namun demikian, istilah ini terus dijajakan di tengah-tengah umat Islam. Seolah- olah merupakan sebuah keniscayaan bagi umat Islam saat ini untuk mempraktikan moderasi agama. Apalagi saat bahaya radikalisme agama terus diopinikan. Moderasi beragama dianggap penting dan mendesak.

Program ini bertujuan untuk menancapkan paham tertentu yang disebut Islam moderat dan menjadikan kaum muslim menjadi muslim moderat. Paham ini tentu tidak datang tiba-tiba. Orang kafir Barat menilai, setelah runtuhnya komunisme, tantangan mendatang bagi hegemoni barat adalah Islam. Agar tidak menjadi ancaman, Dunia Islam harus dibuat ramah terhadap demokrasi dan modernitas serta mematuhi aturan-aturan internasional untuk menciptakan perdamaian global.

Semua rencana ini terbaca sangat nyata dalam dokumen yang dikeluarkan oleh Rand Corporation pada 2007, berjudul Building Moderate Muslim Network. Disitu dijelaskan bahwa karakteristik muslim moderat adalah Muslim yang menyebarluaskan dimensi-dimensi kunci peradaban demokrasi, termasuk di dalamnya gagasan tentang HAM, kesetaraan gender, pluralisme, serta menerima sumber-sumber hukum nonsektarian.

Ringkasnya, Islam moderat adalah pemahaman Islam yang disesuaikan dengan pemikiran, pemahaman, dan peradaban Barat. Dengan demikian, muslim moderat adalah sosok muslim yang menerima, mengadopsi, menyebarkan dan menjalankan pemahaman Islam ala Barat.

Moderasi beragama merupakan proyek global penjajah. Ini seiring agenda kampanye Amerika Serikat (AS), yaitu Global War on Terorism (GWoT) pascaserangan World Trade Center (WTC) pada 11 September 2001 untuk melawan radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.

Maka ada bahaya besar di balik ide moderasi beragama ialah melanggengkan penjajahan Barat atas dunia Islam. Muslim yang pro-Barat, kemudian menerima dan mengakomodasi kepentingan Barat akan disebut moderat. Sebaliknya, muslim yang menolak penjajahan Barat serta menentang kepentingan Barat akan disebut radikal dan sah untuk diperangi. Dari sini jelas, bagaimana moderasi beragama berupaya untuk mengaburkan pemahaman Islam yang benar dari diri kaum muslimin itu sendiri.

Kita pun teringat pada QS An-Nisa’ ayat 89, Allah mengingatkan perilaku kaum kafir yang akan terus berusaha membuat kita menjadi kafir sehingga kita sama dengan mereka.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button