Nasihat Tersirat Anwar Ibrahim kepada Indonesia
- Jadilah pemimpin yang berjiwa merdeka.
Seperti Hamka, Natsir yang tidak mau didikte dan dikongkong oleh protokol sebagai dalang dan the real pemimpin sesungguhnya.
Hal ini dibuktikan oleh Anwar sendiri ketika berjumpa dengan rakyat di istana, warung, masjid, pasar dan sebagainya tanpa kongkongan protocol. Ini karena yang jadi PM adalah Anwar bukan protocol.
- Program Prioritas dan Fokus Negara perlulah mengandungi unsur good governance seperti effective dan efficient.
Pertanyaan Anwar terhadap pemimpin negara sekarang tentang program prioritas nampaknya masih jauh dari harapan seperti hilirisasi yang mana komoditas karet dan sebagainya masih eksport bahan mentah dan dimonopoli serta didominasi kelompok tertentu di Indonesia hingga saat ini.
Harga karet yang menurut sesuka hati pengusaha pabrik yang berakibat pada jatuhkan harga hasil petani. Mengenai digitalisasi Malaysia rasanya lebih maju karena membeli pisang goreng saja sudah menggunakan QR Code saat ini.
- Menggalakkan budaya berpikir kritis.
Berpikir kritis akan menyelamatkan manusia dari sikap fanatik membabi buta wala` dan taasub pada pemimpin. Ini karena dalam Islam hanya Qur’an- Hadis sebagai sumber dan hanya Nabi yang maksum tak berdosa.
- Sistem ekonomi yang tidak hanya berkisar di kalangan orang kaya saja.
Ini agar supaya harta tidak beredar di kalangan orang kaya saja menurut Qur’an atau menurut Abu Bakar yang berjanji akan menganggap lemah orang kuat dengan keadilan dan menganggap kuat orang yang lemah dengan keadilan.
- Memperkasakan konsep negara hukum.
Dimana hukum adalah sebagai panglima. Yang berkuasa dalam negara adalah undang-undang bukan orang siapapun dia.