MUHASABAH

Negeri di Atas (Awan) Asap!

Dalam sebulan terakhir kebakaran hutan melanda berbagai daerah. Berdasarkan pemantauan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) enam provinsi mengalami kebakaran hutan yang sangat parah. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

Di enam provinsi ini terdapat lahan hutan sawit yang sangat luas. Dampaknya juga dirasakan negara jiran, Malaysia dan Singapura.

Kota Putrajaya, tempat PM Malaysia dan pejabat tinggi negara berkantor, terdampak paling parah.

Warga Malaysia mendesak pemerintahnya menggugat pemerintah Indonesia.

Anehnya kendati mengalami bencana parah, Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution menolak bantuan tenaga pemadam kebakaran dari Gubernur DKI Anies Baswedan.

Presiden Jokowi seperti dikatakan oleh PM Mahathir Mohammad juga menolak bantuan tenaga dan peralatan pemadam kebaran yang ditawarkan. Padahal Malaysia punya sejumlah peralatan canggih. Termasuk drone pembuat hujan.

Asap akibat kebakaran hutan telah mengubah jutaan warga seperti hidup dalam tungku raksasa.

Kerugian ekonomi akibat kebakaran hutan, sangat besar. Sektor transportasi, pariwisata, perdagangan rugi besar. Anak-anak sekolah diliburkan. Belum kerugian akibat ribuan orang terkena penyakit pernafasan.

Riau mengalami kerugian paling besar. Diperkirakan mencapai Rp50 triliun.

Mengacu pada kebakaran pada tahun pertama 2015, berdasarkan perkiraan Bank Dunia, kerugian mencapai Rp215 triliun. Tahun ini angkanya diperkrakan tidak jauh berbeda.

Tata kelola hutan yang amburadul. Alih fungsi gila-gilaan menjadi perkebunan kelapa sawit oleh para taipan, membuat kebakaran hutan menjadi bencana tahunan.

Indonesia yang sering disebut sebagai surga dunia, negeri di atas awan, telah berubah menjadi negeri di dalam asap.

Indonesia adalah Shangrilla, surga yang hilang akibat keserakahan manusia.

Ini paru-paruku! Mana patu-parumu?
Ini sepatuku! Mana Sepatumu? End

Hersubeno Arief

sumber: facebook @hersubenoarief

Laman sebelumnya 1 2 3 4

Artikel Terkait

Back to top button