SUARA PEMBACA

Parakan 01, Lagi dan Lagi

Rakyatnya sibuk beramal saleh, berlomba dalam kebaikan, memberi manfaat bagi yang lain dan ber-amar ma’ruf nahiy munkar. Pemikiran dan perasaan yang sama, menjadikan Islam sebagai standar melakukan perbuatan. Masyarakat Islam takkan membiarkan kemaksiatan terjadi di depan mata.

Ada kewajiban setiap individu muslim untuk.mencegah kemungkaran. Sebagaimana hadits Rasul Saw, “Barangsiapa yang melihat kemungkaran hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu hendaknya mengubah dengan lisannya. Jika tidak mampu hendaknya mengubah dengan hatinya dan itulah selemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).

Penerapan syariat Islam secara kaffah oleh khilafah berperan menjaga suasana keimanan di seluruh wilayah negeri. Karena tujuan dari penerapan syariat Islam yaitu menjaga akidah, akal, kehormatan, jiwa, harta, keamanan, dan juga negara. Khilafah telah memiliki sistem sanksi yang mampu mencegah kemaksiatan tumbuh subur.

Khusus bagi pezina yang belum memiliki suami atau istri, Islam menjatuhkan hukuman dera atau cambuk. Hukuman cambuk ini dilaksanakan di depan khalayak ramai dan tanpa rasa kasihan. Dalam khilafah, hukuman berfungsi untuk menggugurkan dosa dan mencegah orang lain berbuat kemaksiatan yang sama.

Sebelum ke sanksi, khilafah takkan memberi peluang terjadinya kemaksiatan. Sistem sosial diatur sebagaimana Islam mengatur pergaulan. Interaksi laki-laki dan perempuan diperbolehkan pada perkara yang diizinkan oleh syara’ yaitu muamalah, pengobatan, pendidikan dan peradilan. Selama berinteraksi, masing-masing individu wajib menundukkan pandangan dan menutup aurat dengan sempurna.

Khilafah juga akan mengatur arus sistem informasi digital. Konten-konten yang mengandung pornografi dan pornoaksi takkan dibiarkan beredar di tengah masyarakat. Definisi Islam tentang pornografi dan pornoaksi telah jelas yaitu sesuatu yang membuka aurat.

Jika akses perzinahan telah tertutup lalu masih ada yang nekat melanggarnya, barulah sistem sanksi akan dijatuhkan. Inilah sistem yang manusiawi. Sistem yang mampu menciptakan ketenangan bagi kehidupan manusia. Wallahu a’lam []

Mahrita Julia Hapsari, Praktisi Pendidikan

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button