NASIONAL

Pelaku Kekerasan Disebut Terpapar Ekstremisme, Radikalisme bahkan ISIS, Din Syamsuddin: Simplifikasi Masalah

Jakarta (SI Online) – Penyebutan seorang pelaku kekerasan dengan istilah terpapar ekstrimisme, radikalisme bahkan sebagai bagian dari kelompok ISIS dipandang sebagai sebuah penyederhanaan masalah.

“Tentang penyimpulan bahwa pelaku tindak kekerasan adalah orang yang terpapar ekstrimisme dan radikalisme apalagi menyebut kelompok ISIS, pada hemat saya, merupakan simplifikasi masalah yang tidak akan mengakhiri masalah serta merupakan generalisasi yang berbahaya,” ungkap Ketua Dewan Pertimbangan MUI Din Syamsuddin dalam pernyataan tertulisnya berkaitan dengan kasus penusukan Menkopolhukam Wiranto, di Jakarta, Jumat (11/10).

Din melanjutkan, sebagian warga masyarakat khususnya umat Islam, banyak yang sudah merasa bosan dengan pendekatan seperti itu dan akhirnya hilang kepercayaan dan kemudian bersikap abai.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu menyarankan agar kejadian-kejadian kekerasan dapat diselesaikan secara tuntas dengan menyingkap pelakunya dan kemungkinan ada aktor intelektualis di baliknya.

Din, sekali lagi menegaskan, apa yang selalu dilakukan pihak berwajib selama ini dengan secara cepat menyimpulkan pelakunya terpapar ekstrimisme atau terkait dengan kelompok radikal (jika terjadi atas pejabat) atau orang gila (jika terjadi atas ulama/tokoh agama) tidak menyelesaikan dan tidak akan menuntaskan akar masalah.

“Maka kasus Pandeglang 10 Oktober 2019 itu sebaiknya diselesaikan secara jernih dengan melakukan proses penegakan hukum secara transparan, imparsial, dan berkeadilan,” ungkap Din.

Jika tidak, kata Din, maka masing-masing pihak akan mengemukakan versi dan interpretasinya dengan “bukti-bukti” sebagai disinformasia (“penyesatan informasi”) terhadap pihak lain.

“Suasana demikian akan menimbulkan sikap saling tidak percaya satu sama lain,” imbuhnya.

Sebelumnya, atas insiden yang menimpa Wiranto, Din mengaku bersedih dan mendoakan agar Wiranto sehat walafiat serta dapat kembali menunaikan tugas sehari-hari.

Din juga mengecam berbagai bentuk tindak kekerasan oleh siapapun dan atas nama apapun, baik atas nama agama ataupun atas nama kepentingan politik; baik tindak kekerasan itu mengenai para pejabat negara maupun tokoh agama seperti yang pernah terjadi beberapa waktu lalu.

red: shodiq ramadhan

Artikel Terkait

Back to top button