OPINI

Penyatuan Politik Umat Islam Indonesia: Antara Harapan dan Kenyataan (Bagian 3-Akhir)

Sistem demokrasi cenderung dilabeli sebagai “racun” bagi umat Islam Indonesia dan dapat menjebak umat Islam pada hegemoni musuh musuh Islam. Sehingga faksi ini cenderung tidak selera untuk masuk dalam kerja-kerja formal partai politik yang dianggap menghabiskan waktu dan pasti berujung kegagalan karena preset system yang sudah di “ijon” oleh para musuh-musuh Islam.

Faksi ini lebih cenderung melawan rezim manapun yang berkuasa jika datang dari luar faksinya dan sangat ketat dalam menjaga kerahasiaan qiyadah (kepemimpinan). Kerja faksi ini memang bisa dikatakan rapi, sistematis dan tertutup. Adalah yang sangat sulit meyakinkan faksi ini untuk melebur dengan cita-cita tujuan umat Islam Indonesia yang disepakati pada tahun 1945 lalu karena faksi ini punya garis komando yang berbeda dari kebanyakan ormas Islam yang sudah berdiri sejak lama di Indonesia.

Tentunya ketiga faksi ini mempunyai varian gradasi yang menyimpang dari faksi utama yang disebutkan diatas, tetapi karakter intinya tidak jauh dari ciri khas dari salah satu ketiga faksi utama tersebut. Setelah kita dapat memetakan tiga faksi utama yang berbeda cara pandang tentang cara mencapai tujuan politik umat Islam Indonesia maka kemungkinan kita menyimpulkan bahwa akan timbul kesulitan dalam menggabungkan ketiga faksi ini dalam satu wadah kesatuan politik terlepas dalam bentuk entitas partai politik atau bukan.

Secara Sunnatullah pula, Allah SWT menciptakan manusia dengan sifat dan karakter yang berbeda dan solusi yang Allah SWT perintahkan dalam Al-Qur’’an adalah saling ta’aruf dan jika memungkinkan bisa bekerjasama. Penelitian para pakar psikologi juga menemukan bahwa ternyata manusia secara garis besar punya lima kategori yang berbeda.

Penelitian bertahun tahun yang dikembangkan oleh pakar psikoanalisa dari mulai D.W. Fiske (1949), Norman (1967), Goldberg (1981) dan McCrae dan Costa (1987) berujung pada teori lima besar kepribadian yang sering dikenal dalam dunia manajemen dengan sebutan “OCEAN Model of Personality” (Openness, Conscientiousness, Extraversion, Agreeableness, Neuroticism).

Setiap kategori kepribadian tersebut punya cara pandang dan pemahaman yang berbeda dalam melihat sebuah masalah yang objeknya mungkin sama. Sehingga memaksakan Frame of Refference dari setiap kategori yang berbeda bukan sesuatu yang mudah karena menyangkut faktor given dari sejak lahir.

Yang mungkin bisa dilakukan agar diantara kelima model kepribadian tadi bisa duduk bersama adalah mengkomunikasikan masing-masing kepribadian dengan gaya komunikasi yang sesuai dengan kategori kepribadian masing-masing.

Ketiga faksi umat Islam Indonesia tadi yang berbeda cara pandang dalam mencapai tujuan politik umat Islam Indonesia diperlukan adanya pihak-pihak yang menjembatani dan saling mengkomunikasikan dengan gaya komunikasi yang bisa diterima oleh masing-masing karakter.

Strategi komunikasi seperti menjadikan satu objek sebagai “Common Enemy” atau menggunakan strategi komunikasi “Golden Rule” yang menekankan pada pendekatan emphaty dan simpati bisa jadi digunakan untuk keberhasilan menyatukan cara pandang ketiga faksi tadi.

Tentunya ikhtiar tinggal ikhtiar, karena walau secara sains kita dapat melakukan bridging diantara ketiga faksi ini tetapi tetap saja yang bisa menyatukan hati mereka hanyalah Allah SWT seperti yang Allah SWT nyatakan dalam Qur’an surat Al-Anfal ayat 63. Jika atas seizin Allah SWT.

Ketiga faksi ini bisa jadi menemukan titik temu dalam strategi yang harus dijalankan dalam mencapai tujuan politik umat Islam Indonesia, maka langkah selanjutnya adalah membuat agenda bersama untuk membicarakan titik temu tersebut dan dituangkan dalam langkah-langkah strategis yang dimusyawarahkan bersama.

Salah satu agenda utama yang wajib dibicarakan dalam merumuskan strategi tersebut adalah masalah bentuk kelembagaan yang hendak digunakan dalam rangka untuk menjalankan strategi tersebut sehingga tujuan politik umat Islam Indonesia bisa dicapai secara efektif dan efesien.

Laman sebelumnya 1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button