LAPORAN KHUSUS

Perang Total Bakal Gagal

“Itu perebutan total. Kita tidak ingin dalam persentase rendah. Kita ingin menang dengan persentase yang optimum. Itulah yang akan kita lakukan. Sehingga totalitas yang kita dengungkan,” jelas Moeldoko.

Saat itu, Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Andre Rosiade yang langsung mengomentari pernyataan Moeldoko.

“Pak Moeldoko ini kan orang Istana ya? KSP ya? Kalau mau perang total, berhenti dulu deh jadi Kepala KSP,” kata Andre.

Menurut Andre, pernyataan Moeldoko soal perang total adalah contoh orang-orang panik lantaran elektabilitas calon mereka tak kunjung naik. “Sama kaya calon presidennya (Jokowi) yang panik juga, berimbas kepada anak buahnya panik juga. Perang total lah, genderuwo lah, sontoloyo lah, propaganda Rusia lah, konsultan asing lah,” sindir Andre.

Belakangan, penggunaan istilah “perang total” diungkap oleh Fadli Zon. Fadli mengungkap, istilah perang total pada awalnya diucapkan oleh tangan kanan Hitler. Joseph Goebbels dari Partai Nazi.

Dituturkan Fadli, dalam kampanye perang pada 1943, Jerman hampir kalah. Lalu muncullah istilah perang total tersebut sebagai bagian dari propaganda dan usaha mengeluarkan seluruh daya upaya, apapun yang tersisa dari kekuatan Partai Nazi. “Jerman sudah hampir kalah oleh sekutu. Keluarlah istilah perang total itu,” kata Fadli.

Menurutnya, pernyataan perang total dari Moeldoko tidak bisa dipisahkan dari muatan politk. Apalagi yang mengucapkan adalah seorang jenderal purnawirawan.

“Kata, istilah yang mungkin kurang tepat, kecuali mungkin sudah kepepet. Jerman mau kalah, dia menggunakan segala sumber daya. Apakah keadaan 01 sudah sangat kepepet sehingga menyatakan perang total?” sentil Fadli.

Dalam situs Wikipedia disebutkan, istilah perang total disampaikan Goebbels dalam Pidato Sportspalast atau pidato perang total pada 18 Februari 1943 ketika Jerman Nazi mulai mengalami kekalahan dalam Perang Dunia II.

Jadi, kalau Moeldoko juga menggunakan istilah perang total, maka dapat dipahami bila pasangan 01 saat ini juga menghadapi situasi yang sama seperti yang dihadapi tentara Jerman Nazi ada 1943 itu. Yaitu di ambang kekalahan.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button