LAPORAN KHUSUS

Perang Total Bakal Gagal

Di lapangan, tanda-tanda kekalahan Jokowi-Ma’ruf sebenarnya lebih terasa. Sejak dideklarasikan hingga jelang kampanye terbuka, sejumlah acara deklarasi yang dilakukan kubu petahana banyak yang sepi. Bukan hanya dalam kapasitas Jokowi sebagai Capres, acara yang digagas dalam kedudukannya sebagai presiden pun tak diminati.

Untuk sekadar menyebutkan contoh. Di Pekanbaru, Riau, kelompok Pro Jokowi (Projo) menggelar dekarasi dukungan kepala daerah pada Rabu 10 Oktober 2018 lalu. Hasilnya, acara yang molor dari jadwal itu sepi meskipun dihadiri 12 kepala daerah di Provinsi Riau.

“Pun sampai acara dimulai pukul 14.45 WIB, banyak kursi yang tersedia belum terisi. Panitia masih terlihat sibuk untuk mengajak para pendukung Jokowi-Amin untuk masuk ke dalam. Tapi di luar ruangan, para pendukung juga tidak seberapa,” lapor Detik.com.

Di Jakarta, acara generasi milenal “Digital Startup Connect 2018” di Balai Kartini, Jakarta, Jumat, 7 Desember 2018 juga sepi pengunjung. Ratusan kursi yang sudah berjejer rapi di ruang acara terpaksa disingkirkan oleh Paspampres, karena tidak ada yang menduduki.

Jumat, 25 Januari 2019, Jokowi juga menggelar acara bagi-bagi sertifikat tanah kepada masyarakat Tangerang Selatan. Kabarnya, sertifikat hendak dibagikan kepada 40 ribu warga. Naas, pembagian sertifikat yang dilakukan di Pusat Penerbangan Angkatan Darat (Puspenerbad) Pondok Cabe, Pamulang, itu juga sepi. Ribuan kursi merah berjejer kosong menganggur. Apalagi saat itu hujan mengguyur dengan derasnya. Lantai di tempat duduk warga pun becek.

Bukan hanya dialami Jokowi, nasib sial juga dialami relawan pendukungnya. Ketua Umum Garda Jokowi, Antasari Azhar, ikut merasakan pedihnya menggelar acara tanpa banyak massa.

Antasari terlanjur percaya bila pelantikan pengurus DPD Garda Jokowi di Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, pada Selasa (19/2/2019), akan dihadiri setidaknya 2000 massa. Tapi, setelah sampai lokasi, raut muka Antasari memerah. Ruangan besar dengan ribuan kusri berjejer rapi juga kosong. Tak sampai 200 orang ada di lokasi.

Terbaru, adalah tabligh akbar di lapangan berdikari Desa Bangun Sari, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Sabtu (9/3/2019). Sedianya, Cawapres KH Ma’ruf Amin akan datang di acara yang digelar Gerakan Nasionalis Religius (Genius) ini. Apalagi Ketua Dewan Pembina Genius adalah bekas Gubernur Sumut, Tengku Erry Nuradi.

Hingga waktu acara tiba, ternyata yang ada di lapangan hanya sekitar 54 ibu-ibu muslimat. Padahal klaimnya tabligh akbar akan dihadiri 4000 massa. Sungguh terlalu.

Ketua TKN Erick Tohir dan jenderal pendukung Jokowi, Luhut B Panjaitan, pada akhir tahun lalu pernah terkesan menyalahkan Kiai Ma’ruf atas terus merosotnya elektabilitas pasangan 01. Keduanya waktu itu menyebut, karena Kiai Ma’ruf belum turun ke lapangan.

Sekarang, giliran Kiai Ma’ruf turun ternyata sambutan masyarakat dingin. Sepi. Strategi perang total pun rasa-rasanya bakal gagal. Insyaallah.

(Shodiq Ramadhan)

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5 6

Artikel Terkait

Back to top button