Permen PPKS Mengancam Jiwa Kritis Generasi Bangsa
Kampus tempat mencetak generasi yang beradab dan kritis pun akhirnya diragukan. Aturan ini dikhawatirkan akan menjadi tameng bagi pelaku seks bebas untuk melancarkan aksinya di lingkungan kampus.
Adanya ancaman dan sanksi ini juga disinyalir akan menjadi alat untuk memandulkan generasi bangsa yang berjiwa kritis. Suara mahasiswa dan para akademisi secara tidak langsung akan dibelenggu.
Pengabaian penguasa terhadap suara kelompok masyarakat yang mengkritik dan menolak permen liberal ini, membuktikan bahwa tujuan pemberlakuan permen ini pada dasarnya bukanlah pemberantasan kekerasan seksual di kampus. Melainkan, sebagai alat untuk mengokohkan paradigma kesetaraan gender dan liberal pada berbagai lini.
Sikap penguasa yang tidak kompromi dan represif menjelaskan kepada masyarakat saat ini bahwa sistem demokrasi bukanlah jalan untuk menyampaikan aspirasi. Kebebasan berpendapat yang digaungkan oleh sistem ini hanyalah pemanis kata belaka. Kebebasan hanyalah bagi kalangan tertentu bukan masyarakat secara menyeluruh.
Sudah saatnya sistem buatan manusia ini kita ganti dengan sistem yang lahir dari pencipta manusia itu sendiri, yaitu sistem Islam. Sistem yang keadilan dan kebaikannya tidak perlu diragukan lagi demi terwujudnya bangsa yang bermartabat dan beradab. Wallahu a’lam.
Diana Nofalia, S.P., Pemerhati Kebijakan Publik