NUIM HIDAYAT

Persahabatan 47 Tahun (3-habis)

Kemudian itu timbullah pula fitnah mengadakan rapat gelap di Tangerang, yang katanya memutuskan hendak membunuh Bung Karno! Saya sendiri, Kasman Singodimedjo, Yusuf Wibisono atau sisa-sisa yang dianggap lunak dalam Masyumi, mulailah ditangkap pula dan “bersihlah” alam Indonesia dari segala halangan, dan bertambah riuh rendahlah sorak Nasakom, Usdek, Manipol dan lain-lain sebagainya. Tertutuplah segala mulut yang menentang. Hanya satu nyanyian yang kedengaran; nyanyi Nasakom! Hanya satu suara yang bergema: Usdek Manipol! Sampai atap-atap rumah orang diukir dengan Usdek! Dan warna yang terpampang di mana-mana ialah warna merah!

Lalu terjadilah Gerakan 30 September, atau Gestapu P.K.I.

Dan pada Juli 1966 kami semua sudah boleh pulang.

Bagaimana Natsir?

Namanya telah dikenal di seluruh Dunia Islam. Dia telah jadi anggota Rabithah ‘Alamil Islamy. Allah mengangkatnya ke tingkat yang lebih tinggi.

Di negerinya sendiri dia adalah gharib. Natsir tidak terpakai lagi. Tapi, bila ada sesuatu yang dianggapnya perlu dilakukannya untuk kepentingan negara, dia tidak menunggu-nunggu sampai orang memakainya.

Pada pertama kali dia dapat keluar negeri, sesudah bebas dari tahanan R.T.M., dibicarakannya dalam satu odiensi dengan Raja Faisal, bagaimana caranya memperbaiki hubungan diplomatik antara Indonesia dan Saudi Arabia, yang tadinya sudah rusak di zaman Orla. Hasil pembicaraan tersebut disampaikannya kepada Menlu Adam Malik dan tidak lama sudah itu hubungan diplomatik antara kedua negara pulih kembali.

Di waktu masalah Timor Timur merupakan persoalan gawat di PBB dan di dunia internasional umumnya, diusahakannya agar Muktamar Alamil-Islamy tampil dengan pernyataan menyokong sepenuhnya pendirian Republik Indonesia. Diadakannya konferensi-konferensi pers antara lain di Pakistan dengan tema: Kami tidak bisa membiarkan sebagian dari bangsa kami berbunuh-bunuhan dihadapan kami, sambil kami berpeluk tangan. Dan kita tidak memerlukan suatu Angola ke-2 di Asia Tenggara!

Nyatanya dengan ini orang luar lebih cepat dapat menanggapi apa arti persoalan Timor Timur itu bagi Indonesia sendiri dan bagi kawasan yang lebih luas lagi.

Saya sendiri mengalami. Dalam perjalanan saya di Aljazair, Marokko, Mesir, Arab Saudi yang ditanyakan orang di sana ialah Natsir!

Dia telah termasuk dalam golongan orang-orang Islam ternama di seluruh dunia Islam. Seperti dengan Al Maududi di Pakistan, Abul Hasan Al Nadwy di India, Sayid Quthub di Mesir.

Laman sebelumnya 1 2 3 4 5Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button