SUARA PEMBACA

Perundungan, Potret Buram Pendidikan

Kasus kekerasan di dunia pendidikan Tanah Air kembali jadi sorotan. Hinggal awal 2019, berbagai aksi kekerasan kerap terjadi di lingkungan sekolah. Bahkan hilangnya nyawa sekalipun. Faktor utama yang menyebabkan adalah makna jati diri. Mereka tidak paham siapa dirinya, tujuan hidupnya apa, sehingga mudah terombang ambing tanpa pegangan.

Padahal di dalam QS. Adz-Dzariyat : 56, Allah berfirman, “tidak Aku (Allah) ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku.” Allah menciptakan manusia dan jin di muka bumi ini adalah tidak lain hanyalah untuk beribadah kepadaNya. Manusia yang tidak sadar akan hal itu akan mudah sekali melakukan hal-hal yang keluar dari konsep ibadah

Penerapan sistem kapitalisme juga mempunyai andil besar dalam rendahnya kualitas pendidikan saat ini.

Revisi kurikulum di hampir setiap tahun belum menunjukkan hasil yang signifikan. Bahkan kasus pelajar setiap tahun meningkat. Kurikulum 2013 yang diharapkan membawa perubahan pada perilaku siswanya menjadi lebih berkualitas. Ternyatai hasilnya hingga kini belum menunjukkan hasil yang signifikan.

Kondisinya semakin membawa remaja kepada pribadi yang jauh dari agama. Prestasi sekolah tidaklah cukup, mereka harus tercerahkan dengan Islam sebagai standart kehidupan. Penyaluran gharizah yang seharusnya sesuai dengan fitrahnya terlalaikan. Sebaliknya remaja terbawa kepada rusajknya sistem yang ada. Ini menjadi catatan perhatian dalam kurikulum pendidikan di negeri ini, yang masih fokus perbaikan administrasi dan nilai-nilai kognitif saja.

Pendidikan agama saja pun akan tetap kalah, jika sistem yang diterapkan tidak mendukung. Remaja berprilaku tidak baik, bukan hanya karena pemahaman agama yang minim, tapi adanya kesempatan dan hilangnya rasa malu dan takut karena tidak adanya pengawasan dan sangsi yang jera. Bagaimana mungkin mereka akan menghargai nyawa dan kehormatan, jika tiap hari lingkungan pun tak memberikan jaminan keamanan. kondisi lingkungan yang mendukung agar remaja terhindar dari segala prilaku sadis dan tidak baik sangat dibutuhkan.

Di dalam penerepan Islam, Islam adalah agama yang mengatur seluruh aktifitas dan perbuatan manusia, tidak terkecuali dunia pendidikan. Di dalam Islam pendidikan sangatlah penting. Karena harus memiliki tujuan, sasaran dan target yang jelas. Pendidik yang sejati adalah Allah, Dialah pemberi bakat dan pencipta fitrah. Dia pun memberikan aturan untuk mewujudkan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Peran seorang pendidik haruslah sesuai dengan tujuan Allah menciptakanNya, yaitu hanya beribadah kepada Allah. Dapat disimpulkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan tentunya harus sesuai aturan yang disyariatkan oleh Allah. Begitupun juga dalam pendidikan. Menjadikan generasi berkarakter (kepribadian Islam) sesuai dengan fitrahnya. Serta menjadi generasi yang membawa perubahan bagi umat. Tentunya hanya dengan penerapan Islam secara kafah. Wallahu a’lam bishowab.

Silvi Rochmayanti
(Member Pena Muslimah, Bogor)

Artikel Terkait

Back to top button