Pesan Amien Rais: Kekuasaan itu Ada Limitnya, Ada Ajalnya
Jakarta (SI Online) – Mantan Ketua MPR RI, HM Amien Rais, turut bersuara terkait pembunuhan terhadap enam orang laskar Front Pembela Islam (FPI) yang mengawal Habib Rizieq Syihab oleh polisi.
“Saya masih ingin memberikan pendapat pribadi saya, tentang lenyapnya enam laskar FPI yang memang harus kita tuntaskan sungguh-sungguh, siapa yang salah, siapa yang jadi pemegang skenario, atasan yang mana yang sudah meredakan dan lain-lain harus kita temukan secara transparan, menyakinkan,” ungkap Amien Rais dalam kanal YouTube Amien Rais Official, yang diunggah Rabu (9/12/2020).
Kematian anggota FPI itu, menurutnya, harus diungkap dan diselidiki lebih dalam. Amien khawatir, jika kematian enam laskar FPI itu akan berbuntut panjang seperti kematian seorang warga berkulit yang diserang oleh polisi berkulit hitam di Amerika Serikat (AS).
“Menyangkut nyawa manusia itu akibatnya bisa sangat panjang,” kata Amien.
Di Amerika, kata Amien, unjuk rasa besar-besaran dilakukan di hampir semua kota-kota besar AS. Masyarakat AS berdemo karena kematian orang kulit hitam yang melakukan kesalahan kecil, lalu dikejar oleh polisi, diinjak kepalanya hingga meninggal dunia.
“Kata terakhir dari orang (kulit) hitam itu, ‘saya tidak dapat bernapas, saya tidak bisa bernapas, akhirnya meninggal. Itu satu nyawa yang sedikit kesalahan karena kebiadapan polisi di AS, menimbulkan goncangan yang luar biasa,” kata Amien.
Dalam menegakkan kebenaran, menurut mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah ini, memang tidak selalu mudah, akan selalu ada jalan terjal yang harus ditempuh. Karena itu, Amien mengajak, umat Islam Indonesia untuk juga mendukung dan memperhatikan kehidupan umat Islam di dalam negeri agar juga mendapatkan keadilan.
Amien Rais mengaku senang, Muhammadiyah telah turut buka suara menyukapi insiden penembakan dan kematian enam anggota FPI itu. Bahkan enam anggota FPI tersebut dikubur tanpa dilakukan autopsi terlebih dulu untuk memgetahui penyebab kematiannya.
“Pak Busyro Muqoddas dengan tegas mengatakan, Pak Jokowi tanggung jawab Anda adalah segera membentuk tim forensik independen supaya bisa mengautopsi jenazah-jenazah yang sudah dikebumikan itu. Supaya diangkat kebenaran apa yang sebetulnya telah terjadi. Juga diminta (mengusut) enam polisi berpakaian preman itu yang telah memberondong laskar FPI yang saya kira tidak bersenjata sama sekali,” terang Amien.