SIRAH NABAWIYAH

Pesona Kekuatan Iman Sahabat Rasul Saw

“Tidak Demi Allah. Kami tidak akan membiarkan temanmu,’ jawab Al-Mujadzdzar.

“Demi Allah, kalau begitu aku akan mati bersama-sama dengannya.” Jawab Abul Bakhtiar. Lalu mereka berdua melancarkan serangan sehingga Al-Mujadzdzar membunuh Abul Bakhtiar.

Abdurahman bin Auf dan Ummayah bin Khalaf merupakan teman karib semasa jahiliyah di Makkah. Pada perang Badar itu Abdurrahman melewati Ummayah bin Khalaf yang sedang berpegang tangan dengan anaknya, Ali bin Umayyah. Sementara itu Abdurrahman membawa beberapa sebuah baju besi dari hasil rampasan. Tatkala melihatnya, Umayyah bertanya, “Apakah engkau ada perlu denganku?” Aku lebih baik dari pada baju-baju besi yang engkau bawa itu. Aku tidak pernah mengalami kejadian seperti hari ini. Apakah kalian membutuhkan susu?” artinya Umayyah akan memberikan tebusan berupa beberapa onta yang banyak menghasilkan air susu jika dia tertawan.

Abdurahman membuang baju-baju besi yang dibawanya, lalu menuntun Umayyah dan anaknya untuk jalan. Inilah penuturanya,”Tatkala aku sedang berjalan sambil mengempit tangan mereka berdua di kanan kiriku, Umayyah bin Khalaf bertanya kepadaku, “Siapakah seseorang di antara kalian yang mengenakan tanda pengenal di dadanya berupa sehelai bulu burung onta?”

“Dia adalah Hamzah bin Abdul Muththalib,”jawabku.

“Dialah orang yang paling banyak menimpakan bencana di pasukan kami,” kata Umayyah.

Demi Allah, selagi jalan aku mengampit tangan mereka berdua, tiba-tiba Bilal melihat Umayyah, yang waktu di Makkah dulu dialah yang telah menyiksanya.

Bilal berkata,”Dedengkot kekufuran adalah Umayyah bin Khalaf. Aku tidak selamat jika dia masih selamat.”

“Wahai Bilal, dia dalah tawananku,” kataku.

“Aku tidak selamat jika dia masih selamat,” katanya sekali lagi.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button