INTERNASIONAL

Polisi Bolivia Dukung Kelompok Oposisi Lawan Presiden Morales

La Paz, Bolivia (SI Online) – Polisi di tiga kota di negara Bolivia telah menyatakan pemberontakan dan bergabung dengan protes anti pemerintah.

Aksi polisi ini menjadi indikasi bahwa bagian dari pasukan keamanan mungkin menarik dukungan mereka untuk Presiden Evo Morales setelah kerusuhan terkait hasil pemilu berlangsung selama berminggu-minggu.

Di Ibu Kota La Paz, banyak orang menyemangati puluhan petugas polisi yang berbaris di jalan utama dan mengurung diri di kantor polisi pusat kota. Sedangkan petugas polisi lainnya tetap di jalan-jalan menjaga barikade di sekitar istana kepresidenan pada Jumat (8/11) waktu setempat.

Tetapi suasananya sangat berbeda dari bentrokan pada malam sebelumnya ketika para pengunjuk rasa mengepung mereka bernyanyi: “Saudara, polisi, bergabunglah dengan rakyat.”

Seluruh unit kepolisian negara di kota Sucre, dan kota terpadat yang menjadi benteng oposisi, Santa Cruz, mengumumkan mereka bergabung dalam pemberontakan yang diluncurkan oleh petugas kepolisian di Cochabamba. Polisi dengan berseragam lengkap melambaikan bendera merah, kuning dan hijau Bolivia dari atap kantor mereka di Santa Cruz.

Laporan-laporan setempat menunjukkan para pemrotes mendatangi kantor polisi di kota-kota lain mendesak petugas polisi untuk bergabung dengan mereka.

Seorang pemimpin oposisi sipil, Luis Fernando Camacho, yang mendesak polisi untuk berbalik melawan pemerintah, mentweet bahwa ia menangis dengan gembira dan berterima kasih kepada polisi karena berpihak pada rakyat.

Sementara itu pihak militer Bolivia mengatakan tidak akan berhadapan langsung dengan demonstran yang memprotes hasil pemilu. Pernyataan itu dikeluarkan beberapa jam setelah pasukan polisi terlihat bergabung dengan aksi protes.

Pada Jumat malam, televisi setempat memperlihatkan polisi di beberapa kota Bolivia berbaris bersama para pemrotes dalam tindakan nyata ketidakpatuhan dan bergabung dengan teriakan yang biasa digunakan oleh oposisi.

“Kami tidak akan pernah berhadapan langsung dengan rakyat yang menjadi tugas kami dan kami akan selalu memastikan perdamaian, koeksistensi dan pengembangan tanah air kita,” kata militer Bolivia dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Reuters, Ahad (10/11/2019).

Menteri pertahanan Bolivia, Javier Zavaleta, juga mengatakan tidak ada tindakan militer yang diambil terhadap polisi yang terlibat pemberontakan. Pemerintah Bolivia juga tidak akan mengerahkan pasukan karena puluhan ribu warga Bolivia turun ke jalan di seluruh kota negara itu.

Setidaknya tiga orang telah tewas, yang terakhir adalah seorang mahasiswa berusia 20 tahun pada hari Rabu, dalam bentrokan antara pemrotes anti-pemerintah dan pendukung Morales sejak pemilu yang disengketakan pada 20 Oktober.

red: asyakira/dbs

Artikel Terkait

Back to top button