Potret HOS Tjokroaminoto
Pada saat itu Harsono sangat manis, dan karena iktikad baik yang sebenarnya berkelebihan tidak penulis rasakan. la mengatakan, bahwa Roem itu gurunya, bahwa meskipun bertahun-tahun tidak ketemu, rasa-rasanya baru sehari atau seminggu tidak ketemu, karena ikatan jiwa dan persaudaraan yang kuat.
la katakan: “Kalau saudara-saudara buka dada Pak Roem, dan buka dada saya, saudara-saudara tidak akan menemukan kalimah-kalimah yang berlainan, melainkan kalimah-kalimah yang sama, sama perjuangannya, terutama kalimah syahadat”. (Pada saat penulis otomatis ingat kepada Presiden Sukarno yang mengatakan: “He, Tengku Abdurrahman Putra, mana dadamu, ini dadaku.”)
Kata-kata yang memang penulis rasakan sedap sekali itu, waktu mendapat giliran, penulis pandang wajib dijawab. Penulis katakan, bahwa ia merasa mendapat kehormatan yang terlampau besar, untuk dinamakan guru saudara Harsono. Mungkin ia melihat ada hal yang seolah-olah datang dari seorang guru, kalau saudara Harsono mendengar sesuatu yang baik dari penulis.
Tapi penulis sekarang tahu rahasianya. Yang ia dengar itu, ialah pelajaran yang penulis dapat dari Ayah Harsono yang melalui asalnya kembali. Penulis, sebagai pompa bensin, sudah sampai kepada tempat asalnya kembali.
Mengenai persamaan antara Sukarno dan Harsono penulis katakan bahwa di Indonesia ini ada dua orang yang dapat berpidato seperti yang baru saja kita saksikan, yaitu presiden Sukarno dan Bapak Harsono. Orang-orang yang sudah tua seperti penulis dapat menambahkan sekelumit sejarah, bahwa yang satu berkat keturunan, dan yang lain karena pengajaran. Presiden Sukarno sendiri sering mengatakan, bahwa ia banyak belajar dari Tjokroaminoto.
“Hanya bangsa yang besar dapat menghargai pemimpin yang besar,” sering dikatakan oleh Presiden Sukarno.
Semoga kita dapat menghargai seorang pemimpin besar, Haji Omar Said Tjokroaminoto yang hari lahirnya 16 Agustus, pada saat-saat ini kita peringati. []
Sumber: Majalah Kiblat, Agustus 1972. II Disalin oleh Nuim Hidayat, Dosen Akademi Dakwah Indonesia Depok.