SUARA PEMBACA

Predator Terbesar di Dunia itu Produk Pendidikan Sekuler

Predator terbesar dunia, pemerkosa berantai berdarah dingin, dan sebutan-sebutan buruk lain layak diterima Reynhard Sinaga. Seorang WNI, kelahiran Jambi, beragama Kristen Protestan, yang sedang melanjutkan studi doktoralnya di salah satu universitas di Manchester, Inggris.

Reynhard disebut sebagai seorang mahasiswa yang cerdas. Ia merupakan lulusan Universitas Indonesia Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur. Ia kemudian melanjutkan studi S2 nya pada bidang sosiologi di Universitas Manchester, Inggris. Tesis dengan judul “Seksualitas dan Transnasionalisme Sehari-hari, Laki-laki Gay, dan Biseksual Asia Selatan di Manchester” merupakan tesis yang ia buat. Setelah lulus dari Universitas Manchester tersebut, ia melakukan studinya di Universitas Leeds dengan mengambil jurusan studi human geography. (Sumber: Akurat.co)

Namun kini, catatan akademinya luntur akibat kehebohan yang ia buat terhadap dunia. Salah seorang hakim yang berada di Manchester, Inggris, yakni Hakim Suzanne Goddard bahkan menjulukinya sebagai predator seksual setan.

Ia mendapat julukan-julukan tersebut lantaran kelakuan bejatnya memperkosa laki-laki dengan jumlah terbanyak dalam catatan sejarah. Maka tak heran, dunia pun memberinya cap sebagai predator terbesar dunia.

Dilansir dari Instagram BBC News Indonesia, diketahui ada 48 korban yang sudah disidangkan, dan total sebanyak 160 korban yang diperkirakan polisi atas perilaku menyimpang yang dilakukan oleh Reynhard. Dan semua kasus pemerkosaan tersebut ia lakukan kepada sesama jenisnya, laki-laki.

Dapat dilihat pula dalam cuplikan video yang diunggah oleh BBC News Indonesia, pembaca acara menyampaikan bagaimana modus yang dilakukan oleh Reynhard The Rapist dalam mencari mangsanya.

Usut punya usut, Reynhard sering mendatangi wilayah-wilayah yang terdapat klab malam di sekitarnya, dimana tempat tersebut cukup dekat pula dari apartemen tempatnya tinggal. Di sinilah Reynhard mencari sasarannya tersebut. Ia memanfaatkan kondisi korban yang setengah sadar untuk mendatangi apartemennya. Sesampainya di apartemen, Reynhard menawarkan minuman keras yang telah diberi obat bius. Ketika korban telah nampak tak sadarkan diri dengan penuh, Reynhard mulai beraksi melakukan kejahatan menyimpangnya tersebut.

Melihat kasus yang terjadi kepada Reynhard saat ini, semakin menguatkan opini, betapa bobroknya sistem sekularisme dan liberalisme yang kini diemban oleh negara-negara di dunia.

Sekuler dan liberal telah mendidik generasi saat ini menjadi generasi buta agama, tak memiliki keimanan dalam dirinya, juga mengajarkan akan prinsip kebebasan dalam menjalani kehidupan.

Diterapkannya sekularisme dan liberalisme merupakan kesalahan besar. Di dalam sistem inilah, perilaku menyimpang seks bebas, serta perilaku kaum pelangi semakin subur. Wallahu a’lam bishshawab.

Azizah Nur Hidayah
Homeschooler, Member Akademi Menulis Kreatif

Artikel Terkait

Back to top button