Presiden Erdogan: Turki Rangkul Orang-Orang di Benua Afrika tanpa Diskriminasi
Angola (SI Online) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menekankan, negaranya menolak ‘pendekatan orientalis yang berpusat pada Barat’ terhadap benua Afrika.
“Kami merangkul orang-orang di benua Afrika tanpa diskriminasi,” tutur Erdogan dalam pidatonya di Parlemen Angola, Senin (18/10).
Hubungan Turki dengan masyarakat Afrika kembali ke abad ke-10, kata Erdogan, seraya menambahkan, “Keistimewaan terpenting dari sejarah kita bersama adalah bahwa hal itu didasarkan pada rasa saling menghormati, ketulusan, kerja sama, dan persaudaraan.”
“Kita adalah bangsa yang tidak memiliki noda kolonialisme dan aib kolonialisme dalam sejarahnya,” tegas dia.
“Selain itu, kita adalah negara yang mengobarkan Perang Kemerdekaan yang berakhir dengan kemenangan seabad yang lalu melawan kekuatan imperialis saat itu,” tekan dia.
Menekankan “ketidakadilan dalam sistem global,” Erdogan sekali lagi menggarisbawahi bahwa “Dunia Lebih Besar dari Lima,” dan Nasib umat manusia tidak boleh diserahkan kepada belas kasihan segelintir negara yang memenangkan Perang Dunia II.
“Sementara dunia dan hampir setiap aspek kehidupan kita berubah, dan diplomasi, perdagangan, dan hubungan internasional mengalami transformasi radikal, kita tidak dapat berpikir bahwa arsitektur keamanan global akan tetap sama,” sebut Erdogan.
“Ada beberapa yang masih belum bisa menerima pencapaian kemerdekaan, kebebasan, dan kesetaraan rakyat Afrika dengan mengorbankan jutaan anak mereka. Kami telah menyaksikannya baru-baru ini,” kata dia.
“Negara-negara ini perlu menyingkirkan pesona sejarah berdarah mereka dan menghadapi kenyataan hari ini,” tukas Erdogan.
sumber: ANADOLU AGENCY