NASIONAL

Problem Pasien COVID-19: 20% Soal Kesehatan, 80% Soal Psikologis

Jakarta (SI Online) – Pemerintah menyebut persoalan pasien Covid-19 yang lebih besar adalah masalah psikologis. Persentasenya, 80% persoalan psikologis sedangkan persoalan kesehatan 20%.

“Laporan Gugus Tugas menyampaikan bahwa persoalan Covid-19 adalah 20% persoalan kesehatan, 80% persoalan psikologis,” kata Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, seperti dilansir BBC News Indonesia, Sabtu 9 Mei 2020.

Baik Moeldoko maupun Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan aspek psikologis merupakan faktor penting dalam menciptakan kekuatan imunitas masyarakat sehingga dapat pulih maupun tercegah dari penularan virus corona.

BACA JUGA: Pasien Corona: Teriak-teriak, Serang Petugas, Hingga Coba Bunuh Diri

Untuk itu, pemerintah menyediakan layanan psikologi untuk Sehat Jiwa atau Sejiwa lewat layanan telepon 119 ext. 8.

“Semoga layanan ini bisa membuat masyarakat terbebaskan dari masalah psikososial dan kesehatan jiwa yang bisa muncul di dalam masyarakat,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza Kementerian Kesehatan Fidiansjah.

Berdasarkan hasil pemeriksaan masalah psikologi terhadap 1522 orang, sekitar 64,3 persen mengalami gangguan cemas dan depresi.

“Gejalanya rasa takut, khawatir berlebihan, merasa tidak bisa rileks atau nyaman, gangguan tidur, kewaspadaan yang berlebihan,” kata Psikiater Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI), Lahargo Kembaren.

Lahargo melanjutkan, PDSKJI juga menemukan berdasarkan hasil swaperiksa, terdapat 80 persen yang mengalami trauma psikologis terkait kondisi akibat virus corona.

1 2Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button