Rahasia Puasa Ramadhan
Ibadah puasa Ramadhan adalah ibadah ritual yang telah dilaksanakan oleh umat Islam sedunia sejak awal tahun hijriyyah hingga kini 1442 H, setiap tahun sekali selama sebulan penuh, yakni selama bulan Ramadhan. Allah Yang Maha Kuasa telah berfirman di dalam Al-Qur’an:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan kepada kalian untuk berpuasa sebagaimana telah diwajibkan kepada kaum-kaum terdahulu agar kalian bertaqwa” (QS. Al Baqarah 183).
Apakah hakikat dan rahasia ibadah puasa Ramadhan yang telah Allah SWT wajibkan dalam ayat di atas?
Hakikat puasa Ramadhan adalah imsak atau menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri serta berbagai perkara yang membatalkannya maupun yang menjadikannya amalan puasanya sia-sia sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Rasulullah Sawmenyebut bahwa betapa banyak orang yang berpuasa, tetapi yang diperoleh hanya lapar dan haus semata (lihat HR. Ibn Khuzaimah dll).
Juga Rasulullah Saw menganjurkan kepada kita agar mengatakan Inni Shaim (aku sedang puasa), bila ada yang mengajak bertengkar atau mencela kita (lihat HR. Bukhari).
Dan Rasulullah Saw juga menerangkan bahwa puasa kita nanti di hari kiamat akan menjadi pemberi syafaat kepada kita karena telah menahan kita dari makan dan syahwat di siang hari (lihat Mustadrak Al Hakim).
Dan melalui hadits qudsi Rasulullah Saw menerangkan bahwa Allah SWT berfirman : “Puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya” (lihat Musnad Imam Ahmad).
Oleh karena itu, hakikat puasa bukan semata menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri, tapi itu semua dilakukan semata-mata karena Allah, semata-mata karena beriman dan taat kepada Allah serta berharap dengan pahala dan rida Allah.
Maka rahasia puasa adalah menghidupkan kesadaran setiap orang mukmin bahwa dirinya selalu “online” dengan Allah sebagai hamba Allah yang dimanapun dan kapanpun wajib taat dan beribadah hanya kepada-Nya, baik dengan melaksanakan seluruh perintah Allah SWT maupun menjauhi seluruh larangan-Nya secara mutlak tanpa syarat.
Dengan demikian, bagi orang mukmin yang memahami hakikat dan rahasia ibadah puasa, online dengan Allah SWT itu tidak hanya dari terbit fajar hingga tenggelamnya matahari, tapi berlanjut dari maghrib sampai subuh dan seterusnya. Wallahua’lam.
Muhammad Gatot Saptono