Ramadan Tiba, Bahagia Milik Semua
Kesalehan sosial dapat dicapai jika kita mampu menanamkan secara teguh kesadaran akan kehadiran orang lain dalam diri kita. Ibadah puasa menekankan sikap kesetiakawanan sosial dan solidaritas yang tinggi terhadap orang lain sebagai perwujudan tingkat takwa yang diliputi oleh ketulusan dan keikhlasan. Artinya ibadah puasa dapat mewujudkan kesalehan sosial yang tinggi seperti pengendalian diri, kedisiplinan, kejujuran, kesabaran, dan solidaritas.
Jadi ibadah puasa tidak hanya membentuk manusia yang lebih bertakwa dari segi ibadah ritual (hablum minallah), namun juga membentuk manusia yang lebih bertakwa dari segi ibadah sosial (hablum minannaas). Sehingga ibadah puasa akan menjadikan manusia yang memiliki kesalehan individu dan kesalehan sosial.
Kesalehan sosial memberikan dampak yang positif bagi masyarakat. Dalam konteks lebih luas, seseorang makin saleh dalam ritual, makin saleh pula dalam bersosial. Kesalehan sosial yang paling nyata berhubungan dengan kesejahteraan sosial masyarakat yaitu saling berbagi dengan sesama.
Pandemi ini menyebabkan jutaan masyarakat di Indonesia kehilangan mata pencaharian. Ada yang mengalami kebangkrutan, ada yang mengalami pemutusan hubungan kerja, ada yang dirumahkan tanpa bayaran, dan ada yang dipekerjakan dengan penurunan pendapatan. Krisis ekonomi akibat pandemi telah menjadi ancaman nyata bagi kesejahteraan masyarakat.
Meskipun pemerintah telah mengeluarkan berbagai bantuan sosial untuk masyarakat seperti Bantuan Sosial Tunai dari Kementerian Sosial sebagai upaya penanggulangan dampak Covid, namun masyarakat tidak bisa hanya berpangku pada bantuan pemerintah saja. Masyarakat harus saling bekerjasama, saling tolong-menolong, saling bertenggang rasa dengan satu sama lain.
Di bulan Ramadhan ini, masyarakat lebih gencar didorong untuk melaksanakan ZISWAF (Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf) dimana ZISWAF ini ternyata mampu menggerakkan kesejahteraan sosial masyarakat. ZISWAF adalah bentuk saling berbagi dengan sesama yang dilatarbelakangi perintah agama (Islam) yang menjadi perwujudan bentuk kesalehan sosial. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat, dana ZISWAF dapat dipergunakan untuk pemberdayaan masyarakat.
Usaha pengumpulan dana, pendistribusian maupun pendayagunaan ZISWAF diharapkan dalam kurun waktu tertentu para mustahik (penerima zakat) dapat berubah menjadi muzaki (pemberi zakat). ZISWAF selain berfungsi sebagai ibadah maliyyah ijtimaiyyah juga merupakan instrumen pemerataan sosial ekonomi yang bisa digunakan untuk mengurangi penyumbang garis kemiskinan, baik itu kemiskinan disebabkan oleh komoditas makanan maupun non komoditas makanan.
Di tengah kondisi pandemi saat ini, penyaluran ZISWAF bagi masyarakat terutama bagi masyarakat fakir miskin dan masyarakat terdampak Covid sangat penting agar meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat.
Dengan mengeluarkan zakat, infaq, dan sedekah pada bulan ramadhan, bukan hanya membentuk kesalehan sosial, akantetapi menumbuhkan kesejahteraan sosial yang pada akhirnya dapat memberikan kebahagiaan bagi setiap insan, karena sejatinya bahagia milik bersama
Ahmad Ramdoni Hosein
Ketua Dewan Pembina Yayasan Hikmaatul Waalidain Al-Islaami
Pengurus Dewan Dakwah Kota Bogor