SUARA PEMBACA

Ramadhan, Momentum Tobat dan Taat

Marhaban ya Ramadan. Selamat datang bulan penuh berkah. Bulan penuh ampunan dan rahmat. Bulan mulia dan datangnya pertolongan. Bagi setiap Muslim yang senantiasa bersabar. Sudah selayaknya kita bergembira, menyambut datangnya Ramadan.

Ramadan kali ini sungguh istimewa. Sangat berbeda dengan Ramadan tahun-tahun sebelumnya. Sebab Ramadan tahun ini hadir di tengah wabah yang melanda. Tidak sedikit orang yang berduka. Ditinggal pergi orang-orang tercinta ‘tuk selamanya. Ribuan orang terinfeksi. Ratusan lainnya diisolasi. Cemas dan was-was melanda hati siapa saja. Semua itu karena virus Corona yang semakin mengganas.

Tidak hanya ganas dan membahayakan nyawa. Wabah ini juga mengguncang ekonomi dunia. Negara dilanda krisis. Dunia usaha meredum. Banyak pabrik bangkrut dan tutup. Gelombang PHK menerjang banyak buruh. Sedihnya tidak sedikit buruh yang di-PHK tanpa pesangon. Alhasil badai pengangguran tidak dapat dicegah.

Moda transportasi online pun terkena imbasnya. Padahal menjadi rahasia publik, ojek online menjadi tumpuan banyak orang yang tidak memiliki pekerjaan untuk menyambung hidup. Kini, nasib ojol pun tidak kalah susah.

Melambungnya angka pengangguran berdampak memilukan. Hilangnya pendapatan membuat ekonomi semakin susah, bahkan untuk sekadar makan. Apatah lagi untuk membayar kontrakan dan cicilan kendaraan. Kini tidak hanya terancam wabah ganas, rakyat pun terancam kelaparan.

Meskipun demikian, kita tetap harus bersukacita menyambut Ramadan. Ramadan ‘kan selalu istimewa, walaupun di tengah wabah. Karena Ramadan selalu bertabur ampunan, berkah, rahmat, limpahan pahala dan pertolongan-Nya.

Semestinya krisis multidimensi yang tengah terjadi dapat membuka kesadaran kita. Bahwa Allah Swt. tengah menguji dan menegur kita. Karena itu selayaknya Ramadan menjadi momentum untuk bertobat. Agar Allah Swt. berkenan mengangkat segala ujian dan musibah.

1 2 3Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button