SUARA PEMBACA

Rencana Jalan Berbayar di DKI: Siapa Untung, Siapa Buntung?

Menilik sejarah di masa kejayaan Islam, sebagaimana pada periode yang gemilang. Seorang khalifah yang bernama Al Walid bin Abdul Malik, beliau terkenal karena termasuk khalifah yang sangat memperhatikan rakyatnya. Salah satu kebaikan yang dicatat sejarah adalah membangun jalan raya untuk kepentingan rakyatnya. Hal tersebut dilakukan untuk mempermudah siapapun dalam melewati jalan tersebut apabila hendak bepergian.

Ada juga sejarah sang khalifah Umar bin Abdul Aziz. Sejak beliau menjadi pemimpin, semua fasilitas umum di gratis kan, termasuk meniadakan pemungutan upeti atau jizyah kepada seluruh rakyatnya saat itu. Semua semata-mata karena ketaatan-Nya kepada Allah, yang menghadirkan keimanan dan rasa takut jika rakyatnya saat itu hidup dengan kesusahan.

Dan masih banyak lagi kisah lain para khalifah yang tercatat dalam sejarah saat Islam masih berjaya.

Sangat jelas bahwa para khalifah terdahulu sangat peduli dan benar-benar memikirkan rakyatnya. Seyogyanya pun ketika akan mengambil kebijakan sang khalifah tidak mengambil keputusan berdasarkan hawa nafsu semata, semua disandarkan kepada kondisi masyarakat juga atas dasar taqwa kepada Allah.

Dari sini kemudian bisa dibedakan, ketika penerapan sistem kapitalis itu masih diterapkan maka yakin saja masyarakat akan selalu terpalak dengan berbagai macam kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah. Maka hanya dengan penerapan sistem Islamlah masyarakat akan merdeka dengan berbagai macam problematika sosial yang akan timbul nantinya.

Tidak hanya itu, kepemimpinan dalam Islam merupakan tanggung jawab yang besar. Ketika mengambil keputusan dan kebijakan menjadi tolak ukur keberhasilan dalam memimpin. Sang khalifah juga merupakan pemimpin orang yang beriman, maka mengambil sebuah keputusan harus berdasarkan kepada Islam dan harus benar-benar adil. Wallahu ‘alam.

Yusriani Rini Lapeo, S.Pd., Muslimah Media Jakarta dan Pemerhati Sosial

Laman sebelumnya 1 2
Back to top button