NASIONAL

Reshuffle Kabinet: NU Tambah Dua Kursi, Muhammadiyah Menolak

Mu’ti mengaku, pada awalnya dirinya menyatakan bersedia bergabung saat dihubungi Mensesneg dan Mendikbud. Tetapi, kata dia, setelah mengukur kemampuan diri, ia berubah pikiran.

“Saya merasa tidak akan mampu mengemban amanah yang sangat berat itu. Saya bukanlah figur yang tepat untuk amanah tersebut,” kata Mu’ti.

Setelah melalui berbagai pertimbangan, Mu’ti akhirnya memutuskan untuk tidak bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju dalam jabatan wakil menteri.

Berbeda dengan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU) dalam reshuffle kali ini justru mendapatkan dua kursi tambahan. Pertama, kursi Menteri Agama yang sebelumnya diduduki Jenderal (Purn) Fachrul Razi kini ditempati oleh Yaqut Cholil Qoumas, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sekaligus Ketua Umum PP GP Ansor.

Kedua, kursi baru di Kementerian Pertanian, yakni Wakil Menteri Pertanian yang diberikan kepada Harvick Hasnul Qolbi.

Dikutip dari berbagai sumber, Harvick merupakan kader dan menjadi salah satu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Jabatan terakhirnya di organisasi masyarakat itu adalah sebagai bendahara.

Sebelum ditunjuk sebagai bendahara NU, Harvick juga tercatat pernah mengemban tugas sebagai Lembaga Perekonomian Nahdlatul Ulama (LPNU) yang bertugas mengurusi perekonomian masyarakat NU.

red: farah abdillah/dbs

Laman sebelumnya 1 2

Artikel Terkait

Back to top button