Saran Amien Rais ke Jokowi: Mundur atau Terus tapi Banting Setir
Jakarta (SI Online) – Jelang hari kemerdekaan tokoh reformasi Amien Rais menyampaikan pendapatnya terkait kinerja pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
“Jelang kemerdekaan, kita seharusnya melakukan penilaian secara jujur. Setelah 75 tahun merdeka bagaimana kondisi bangsa saat ini. Karena itu sebagai anak bangsa, saya ikut memberikan imbauan,” kata Amien dalam pertemuan di Jakarta, Kamis (13/8/2020).
Menurutnya, selama enam tahun pemerintahan Jokowi menunjukkan kinerja yang menurun.
Mantan Ketua MPR itu menyebutkan, ada tiga belas masalah besar yang ia sebut sebagai prestasi negatif Jokowi.
Ketiga belas masalah itu antara lain; Bangsa Indonesia yang dibelah, memberi peluang kebangkitan komunisme, politik lebensraum China, otoriterisme makin pekat, oligarki makin subur, tunduk pada mafia taipan dan cukong, nepotisme tanpa etika, ekonomi semakin suram, pengelolaan SDA yang terang-terangan menentang Pasal 33 UUD 45 dan menabrak aturan perundang-undangan yang ada, pendidikan carut marut, kegagalan reformasi kesehatan dan penanganan Covid-19, menerapkan psikologi ketakutan dan tentang masa depan Papua.
Adanya sejumlah permasalahan tersebut, kata Amien, karena kepemimpinan Jokowi yang tidak punya kompetensi. Karenanya, ia menyarankan dua opsi pilihan.
“Pertama, Jokowi turun sukarela, disertai minta maaf tulus ikhlas karena telah berusaha sesuai kemampuan namun tidak berhasil,” kata Amien.
Kedua, lanjut Amien, Jokowi terus tapi banting setir kebijakan nasional yang mengarah kepada pembangunan nasional di segala bidang yang benar-benar berasas Pancasila, UUD 45, melanjutkan tradisi dan perjuangan serta pengorbanan para pendiri bangsa.
“Tetapi ada pakar politik yang mengatakan, tidak mungkin pemerintahan yang inkompeten dapat diperbaiki,” cetus Amien.
Sejumlah Ulama, politisi dan aktivis pergerakan hadir dalam acara tersebut. Mereka antara lain, KH Muhyiddin Junaidi (Wakil Ketua Umum MUI Pusat), KH Abdul Rasyid Abdullah Syafii (Pimpinan As Syafiiyah), KH Nasir Zein (Imam 212), KH Muhammad Siddiq (Ketua Umum DDII), Chusnul Mariyah (Mantan Komisioner KPU), Marwan Batubara (Politisi Senior), Aru Syeif Assadullah (Pimred Suara Islam) dan lainnya.
red: adhila