AKHLAK

Sedikit belum Tentu Kurang, Banyak belum Tentu Cukup

Rasa cukup itu akan muncul ketika hati merasa lapang dengan yang sedikit. Dan yang sedikit itu belum tentu kurang, yang banyak pun belum tentu cukup.

Allah Ta’ala sudah menetapkan rezeki kepada kita sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing, lantas saat kita merasa kurang dengan rezeki yang didapat bukan karena rezeki dari Allah yang tidak mencukupi, tetapi rasa bersyukur kita yang kurang mendasar dihati.

Karena saat hati sudah didahului oleh syukur, sebelum otak mengingini yang lebih maka sudah tentu kita akan selalu merasa cukup, walau rezeki itu terbilang kecil dimata kita.

Allah Ta’ala, berfirman:

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِۦ لَبَغَوْا فِى الْأَرْضِ وَلٰكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا يَشَآءُ  ۚ إِنَّهُۥ بِعِبَادِهِۦ خَبِيرٌۢ بَصِيرٌ

Dan sekiranya Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya niscaya mereka akan berbuat melampaui batas di bumi, tetapi Dia menurunkan dengan ukuran yang Dia kehendaki. Sungguh, Dia Maha Mengetahui terhadap (keadaan) hamba-hamba-Nya, Maha Melihat.” (QS. Asy-Syura 42: Ayat 27)

Rezeki baik itu bukan hidup kaya berlimpah harta, tapi pada hidup sederhana berlimpah manfaat. Kesederhanaan itu bukan pada penekanan tidak boleh hidup kaya melainkan pada cara pembawaan.

Bagaimana kita membawa diri, banyak orang yang sombong karena merasa lebih kaya dibanding orang lain. Ingat bagaimana Iblis terlempar dari surga yang nyaman dan enak? Karena sombong, merasa diri lebih mulia dari Adam, manusia yang diciptakan dari tanah. Begitu mahal harga kesombongan yang harus dibayar Iblis. Kesombongan yang memenuhi dadanya harus dibayar dengan perubahan kenyamanan hidup dirinya dan anak cucunya. Bukan hanya terlempar dari surga tapi juga kepastian jadi penghuni neraka laknat selamanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati agar senantiasa mencari keberkahan dan kecukupan walau sedikit,

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ, ورُزِقَ كَفَافًا, وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ”

Dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup, dan diberikan oleh Allah sikap qana’ah (rasa cukup) terhadap pemberian-Nya” (HR. Tirmidzi, dan dihasankan oleh Syaikh Al Albani)

Betapa banyak orang yang hartanya banyak, namun hatinya miskin sehingga selalu merasa kekurangan? Dan betapa banyak orang yang fakir tetapi hatinya kaya dan memiliki sikap qana’ah merasa kaya dan tidak berkurangan?

Wallahu a’lam

Abu Miqdam
Komunitas Akhlaq Mulia

Artikel Terkait

BACA JUGA
Close
Back to top button