NASIONAL

Sekjen PDIP: Tidak Ada Umroh Politik

Jakarta (SI Online) – Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan tidak ada umroh politik karena baginya umrah adalah perjalanan suci umat Islam seluruh dunia ke Baitullah yang didasari karena keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

“Umrah itu tidak yang namanya ada umrah politik, umrah itu yang ada berdoa bersujud di Rumah Allah Swt. Kami itu mengkritisi umrah yang melakukan penipuan kepada masyarakat,” kata Hasto menanggapi “umroh politik” Prabowo Subianto dan Amien Rais di Mekah, Ahad 03 Juni 2018 seperti dikutip ANTARA.

Hasto menilai wajar jika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais saat umrah bertemu dengan Ketua FPI Rizieq Syihab.

“Pertemuan itu kan pertemuan silaturahim ya, itu setiap orang berhak. Justru kalau setiap umrah kalau dimaknai secara politik maka itu malah ada pergeseran. Jadi tidak menghayati makna umrah yang sesungguhnya,” kata dia.

Hasto juga menilai wajar terbentuknya Koalisi Keumatan yang diusulkan Rizieq Shihab kepada Partai Gerindra, PAN dan PKS.

“Ya itu mah wajar, namanya berkoalisi, berserikat, bekerja sama, berkumpul itu kan dijamin oleh undang-undang atau konstitusi. Kami malah mengharapkan, mulai 4 Agustus sudah tahapan pendaftaran capres. Mereka yang mendukung Pak Jokowi sudah confirm, kami berharap mereka yang mencalonkan paslon lain bisa segera menyampaikan gagasannya segera terbentuk,” kata Hasto.

Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP, adalah politikus kelahiran Yogyakarta 7 Juli 1966 silam. Hasto adalah pemeluk Katolik. Pendidikan SMA-nya ditempuh di SMA Kolese De Britto Yogyakarta.

Menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PDIP, menggantikan Tjahjo Kumolo yang diangkat sebagai Menteri Dalam Negeri. Sebelumnya, Hasto menjabat Wakil Sekretaris Jenderal PDIP merangkap sebagai salah satu deputi Tim Transisi menjelang pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden ke-7 Republik Indonesia, 20 Oktober 2014. Pernah pula menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009 dari fraksi PDIP.

red: A. Syakira
sumber: ANTARA

Artikel Terkait

Back to top button