Sembilan Alasan AM Sangadji Harus Ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional
Kedelapan: AM Sangadji mendirikan Madrasah Ibtidaiyah
AM Sangadji adalah bapak pendidikan di Maluku. Sebab di tahun 1932 saat balik ke kampung halamannya, AM Sangadji membangun sekolah dengan sang kakak, Abdullah Sangadji. Selain memberikan semangat optimisme pada tiap-tiap pemuda yang ada di desanya, beliau juga membangun sekolah, tetapi sekolah-sekolahnya tidak dipakai sebab diintai oleh tentara penjajah saat itu.
Tetapi itu tidak membuat AM Sangadji berdiam diri. Beliau justru ke beberapa tempat, Seperti Olas, Iha, Luhu bahkan Ani yang terletak di pulau Seram Bagian Barat dan membangun sekolah-sekolah pada negeri itu. Sayangnya tidak bertahan lama sebab saat itu beliau kekurangan guru untuk mengajar di desa-desanya.
Kesembilan: AM Sangadji penggagas Partai Penyadar.
Kalau kita mau membaca sejarah Partai Penyadar yang diketuai Muhammad Roem, salah satu yang mengagagas partai yang hanya berumur tiga tahun ini ada andil besar AM Sangadji, selain peran besar H. Agus Salim. Rumah AM Sangadji dipakai untuk tempat berkumpul dan mengagas berdirinya Partai Penyadar.
Ini tidak bisa kita tutupi, ada banyak sekali peran-peran yang AM Sangadji ambil selain menjabat saat itu sebagai Wakil Ketua Pembina Partai. AM Sangadji juga bertugas bergeriliya keliling tiap kota untuk berkampanye atas partai ini. 53 kota menjadi pengikut partai yang hanya berumur tiga tahun ini. Tetapi, walaupun hanya berumur tiga tahun partai ini diperhitungkan dalam kancah nasional kala itu.
Sembilan alasan ini seharusnya sudah bisa menguatkan pemerintah, baik Pemerintah Kota Ambon, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Pusat, untuk tidak berlama-lama lagi dalam memberikan hak seorang AM Sangadji sebagai Pahlawan Nasional.
Perjuangan cucu dan cicitnya yang kalau dihitung sudah hampir 20 tahun tetapi tidak ada hasil apapun harusnya menjadi cambuk agar pemerintah gigih dalam memperjuangkan hak beliau sebagai pahlawan bangsa ini. Ya, kita tahu bahwa AM Sangadji berjuangnya tanpa meminta apapun apalagi memberikan gelar pahlawan, tetapi sebagai anak bangsa yang baik seharusnya punya penghargaan yang lebih untuk mereka-mereka yang sudah memperjuangkan bangsa yang besar ini.
Semoga tahun depan menjadi tahun yang baik untuk AM Sangadji dan keluarga besar beliau. Semoga sesegara mungkin hak itu bisa beliau dapatkan. PR kita masih banyak, ada tokoh besar Maluku yang lain yang harus kita perjuangkan juga. Semisal Said Perintah, J. Latuharhary, Anthony Rehobok dan banyak lainnya yang ikut kita perjuangkan bersama-sama. Semoga 2022 nanti menjadi titik terang untuk para pahlawan yang ada di Maluku.
Jundullah Fawwas, Mahasiswa Sejarah Kebudayaan Islam UIN SUKA Yogyakarta.