Setahun Tertawa Menangis bersama Corona
Menangis bersama Corona
Pandemi telah menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan. Hingga 4 Maret 2021, ada 1.361.098 jiwa terkonfirmasi positif covid, 36.897 jiwa diantaranya meninggal dunia.
Indonesia tercatat sebagai negara tertinggi di Asia untuk kasus kematian tenaga kesehatan. Dengan 647 jiwa nakes yang wafat, tak hanya se-Asia, Indonesia juga menempati peringkat ketiga dunia. Pun demikian dengan kematian anak akibat covid, RI tertinggi di Asia Pasifik.
Di bidang sosial ekonomi. Setahun pandemi, jumlah pengangguran hampir 10 juta orang dan angka kemiskinan tembus 10 persen. Jumlah kriminalitas juga meningkat tajam. Tak hanya kriminalitas yang dilakukan rakyat biasa. Kriminalitas kerah putih lebih memiriskan hati, dana bansos untuk korban covid pun dikorupsi. Sedih.
Apa kabar dengan anak sekolah yang BDR? Ternyata, mereka tak benar-benar belajar di rumah. Faktanya, kasus remaja hamil di luar nikah meningkat tajam, hingga 250 persen. Terlihat dari melonjaknya permintaan dispensasi nikah.
Sedihnya, pemerintah sibuk dengan kejar tayang UU Omnibus Law. Sibuk dengan laporan pelanggaran ITE. Sibuk dengan SKB soal seragam sekolah. Sibuk dengan radikal radikul, ekstremis dan teroris. Sibuk dengan Pilkada. Dan sibuk dengan bagi-bagi kue kekuasaan.
Pandemi dan Perubahan Sistem
Fakta tak terbantahkan, sistem kapitalisme tak mampu menyelesaikan pandemi secara manusiawi. Berlarut-larutnya pandemi karena kerakusan manusia hingga kesehatan pun dikapitalisasi. Nyawa manusia tak lebih berharga dibanding kekuasaan dan harta.
Ahli Sosiolog Islam Ibnu Khaldun menyatakan, bencana global akan mengubah peradaban manusia. Bisa jadi ini pertanda peradaban kapitalisme yang merusak ini akan segera runtuh. Dan berganti dengan peradaban yang penuh berkah, yaitu khilafah yang dinantikan.
Awal tahun 2021, teguran manis dari Allah SWT agar manusia kembali tunduk dan patuh pada syariat-Nya. Bencana demi bencana menyapa, dari barat hingga timur Indonesia. Tak hanya Indonesia, beberapa negara juga mengalami cuaca ekstrem.
Cukuplah ayat Allah dalam surah Al-A’raf ayat 96 sebagai renungan untuk kita semua: “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Wallahu a’lam
Mahrita Julia Hapsari
(Komunitas Muslimah untuk Peradaban)