NASIONAL

Stigma Negatif terhadap Umat Islam Muncul akibat Kesombongan

Bogor (SI Online) – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Didin Hafidhuddin mengatakan bahwa stigmatisasi terhadap umat Islam sudah ada sejak dahulu, namun sebutannya saja yang berbeda.

“Stigma negatif terhadap umat Islam adalah pengulangan sejarah. Ketika ada pihak yang menolak ajaran Islam kemudian mereka melakukan pembenaran dengan memberikan stigma negatif terhadap umat Islam,” kata Kiai Didin saat kajian di Masjid Al Hijri Air Mancur, Kota Bogor, Ahad (29/12/2019).

Menurutnya, stigma diberikan bahkan dengan cara yang aneh. “Sampai PAUD pun dikatakan radikal, masa anak kecil sudah dikatakan radikal? kata Kiai Didin.

Ketua Umum Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu mengatakan, stigma muncul karena tidak suka dengan Islam. “Memang begitu, mereka menolak ajaran Islam kemudian melakukan dengan berbagai macam stigma terhadap orang Islam yang konsisten terhadap ajarannya,” tuturnya.

“Dan ini keluar dari kesombongan yang luar biasa, karena sifat takabur, dan ini sumber malapetaka,” tambahnya.

Kiai Didin menjelaskan, sikap sombong akan menutup pintu hidayah dan tidak ada jalan keluar dari segala macam persoalan, mulai dari ekonomi, politik, budaya dan sebagainya. “Itulah kenapa, di kita ini rame terus, gaduh terus dan selalu tidak selesai masalahnya. Itu karena sombong, merasa lebih baik dari ajaran Allah,” jelasnya.

Jadi dengan takabur, mereka menolak ajaran Islam karena merasa lebih baik. “Sikap semacam ini bahaya dan bisa merusak. Allah tidak akan memberi jalan keluar dari segala permasalahan yang terjadi,” ucapnya.

Oleh karenanya, ia mengajak umat Islam untuk menjauhkan diri dari sifat sombong kemudian menata kembali sekaligus memperbaiki kondisi bangsa sesuai kemampuan yang dimiliki dan tentunya sesuai cara-cara yang diridhai Allah.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button