NUIM HIDAYAT

Surat untuk Presiden Putin

Kepada Yth.
Presiden Putin
di Tempat

Selamat pagi, semoga anda selalu berada dalam kebaikan. Apa itu kebaikan? Mungkin anda sendiri bingung mendefinisikannya. Karena anda tidak punya pegangan. Anda tidak punya buku suci untuk membedakan kebaikan dan keburukan.

Sehingga sejarah negeri anda penuh dengan pembunuhan. Jutaan orang terbunuh ketika revolusi komunis di negeri anda. Mungkin itu anda katakana kebaikan. Ya kebaikan relatif bagi anda. Sesuatu kadang baik, kadang tidak.

Membunuh ribuan atau jutaan orang, bagi anda nampaknya tidak masalah. Karena anda berpegangan bahwa kebaikan adalah berbeda-beda bagi manusia. Bagi anda atau orang-orang yang haus kekuasaaan seperti anda, membunuh ribuan atau jutaan orang tidak masalah. Karena di dalam diri anda ada nafsu kekuasaan.

Nafsu kekuasaan yang kita bisa katakan nafsu iblis itu akan terus menggelayuti anda, agar anda terus berada di puncak kekuasaan. Meskipun dengan jalan menghancurkan sebuah negara, membunuh ribuan orang, dan membuat jutaan orang menderita.

Itulah kelemahan anda dan paham komunisme yang anda anut. Paham yang melihat manusia dan alam semesta ini hanya bentuk materi. Anda lupa di dalam diri manusia –termasuk anda- ada nafsu yang berbahaya. Nafsu iblis. Tepatnya dalam diri anda, ada bisikan iblis dan bisikan malaikat.

Bisikan iblis yang anda turuti, maka anda merasa tidak berdosa membunuh ratusan ribu orang di Ukraina dan di Suriah. Bisikan iblis itu jugalah yang menyebabkan negara anda menjajah Afghanistan dan anda akhirnya kalah dari sana.

Anda nampaknya tidak mengambil pelajaran dari Afghan. Bahwa kemampuan dan kehebatan militer anda, kalah oleh pejuang-pejuang Islam yang bersenjatakan sederhana. Ya anda percaya dengan kemampuan militer, fisik dan otak anda, seolah-olah anda akan bisa menguasai dunia. Anda keliru.

Anda tidak memgambil pelajaran bahwa ratusan juta orang meninggal akibat paham komunisme ini. Di tanah air saya, komunisme dilarang keras. Karena paham ini tahun 1948 menyebabkan banyak orang meninggal, karena orang-orang komunis yang haus kekuasaan.

Orang-orang komunis yang mendapat bisikan iblis meraih kekuasaan dengan cara yang paling keji sekalipun. Setelah gagal meraih kekuasaan, tahun 1965 mereka mengulangi lagi bersekutu dengan iblis. Yaitu membunuh para jenderal di Jakarta, agar mereka dapat meraih kekuasaan dan bergandengan tangan dengan Soekarno untuk memimpin Indonesia.

Tapi Tuhan Allah berkehendak lain. Lewat seorang jenderal yang saleh, Nasution, persekongkolan komunisme ini akhirnya bisa digulung dan Indonesia gagal menjadi negara komunis.

1 2 3 4Laman berikutnya

Artikel Terkait

Back to top button