Surat Vulgar Bocah SD, Potret Generasi dalam Dekapan Syahwat
Terlebih, negara hari ini memang masih kurang dalam filtering konten-konten yang menjurus kepada kemaksiatan yang bermuatan pornografi dan porno aksi.
Di sosial media juga dibanjiri dengan foto dan video yang mengandung unsur pengundang syahwat, terlebih hari ini gadget menjadi pendukung anak-anak muda untuk belajar.
Begitu pula lumralisasi kemaksiatan oleh orang-orang yang begitu acuh terhadap kondisi sekitar. Ini adalah faktor berbahaya.
Motto mereka dalam berbuat “yang penting tidak merugikan orang lain” menjadi dalih untuk berbuat bebas dari nilai dan norma.
Menganut paham kebebasan yang menjadi dasar dari sistem kapitalisme hari ini yaitu asas sekulerisme (pemisahan agama dari kehidupan).
Agama dipandang untuk sekadarnya saja bukan sebagai amaliah praktis.
Sekulerisme menjadikan manusia merasa bebas membuat aturan sendiri. Seolah Allah SWT tidak mengawasi.
Mereka lupa bahwa segala yang mereka kerjakan akan dimintai pertanggungjawaban di hari pembalasan kelak.
Minimnya pengetahuan agama di generasi kita sekarang, menjadikan era ini semakin berat.
Seks bebas, senang hura-hura, pencurian, tawuran, friend with benefit dan pemuja kebebasan adalah potret generasi hari ini.
Mirisnya, negara belum memberikan perhatian serius terhadap deretan masalah yang disebutkan di atas.