NASIONAL

KUII ke-7 akan Sinergikan Seluruh Kekuatan Umat

Jakarta (SI Online) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menyelenggarakan Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke-7 di Bangka Belitung pada 26-29 Februari 2020 mendatang. Berbeda dengan acara MUI yang lain, KUII adalah prakarsa MUI untuk seluruh umat Islam dan akan dihandiri seluruh elemen pimpinan ormas Islam.

Tema KUII kali ini adalah “Mewujudkan NKRI yang Maju, Adil dan Beradab”. Di dalamnya akan dibahas berbagai persoalan mulai dari ekonomi, politik, hukum, Islam Wasathiyyah, pendidikan dan budaya, media dan pers, sampai filantropi.

Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof Dr KH Didin Hafidhuddin mengatakan, KUII akan membahas bagaimana strategi perjuangan umat Islam Indonesia. “KUII tempat kita akan berelaborasi, mencari titik kelemahan dan kekuatan umat, dan merumuskan langkah selanjutnya,” ujarnya, Jumat (7/2/2020).

Menurut Kiai Didin, beberapa tahun belakangan ini umat Islam menghadapi berbagai masalah. Karena itu, KUII akan mencari solusi ke depannya. “Kita akan bahas mulai dari masalah poltik, ekonomi, pendidikan, kebudayaan dan lainnya. Dan apa yang dirumuskan agar menjadi pegangan umat, dan harus dilakukan secara bersama-sama,” ungkapnya.

Ketua Badan Kerjasama Pondok Pesantren Indonesia (BKsPPI) itu menuturkan, selama ini masing-masing ormas Islam sudah punya kegiatan, tetapi yang belum banyak itu kegiatan bersama seluruh komponen. “Karena itu, tujuan KUII juga untuk menghasilkan program bersama, rekomendasi dan panduan untuk seluruh ormas dan umat Islam secara umum,” katanya.

Khusus tentang ekonomi Islam, kata Kiai Didin, umat Islam sudah memiliki potensi yang besar. “Kita punya tiga pilar, pertama sektor ril yang potensinya luar biasa, ini harus dihidupkan. Kemudian sektor keuangan dan filantropi (zakat, wakaf, infak) yang potensinya juga sangat besar. Ketiganya harus berkembang dengan baik dan itu semua bisa membangun kekuatan umat,” jelasnya.

Pihaknya berharap, pasca kongres nanti akan terbentuk badan pekerja yang efektif, agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. “Intinya semua harus bekerjasama, bersinergi dan saling membangun bersama kekuatan umat,” tandasnya.

red: adhila

Artikel Terkait

Back to top button